Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofyan Djalil: Tak Ada Kelangkaan Solar bagi Nelayan Pasca-Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 20/11/2014, 13:12 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menampik kabar telah terjadi kelangkaan solar bagi nelayan pasca kenaikan harga BBM bersubsidi. Pasalnya, mengecilnya perbedaan harga BBM bersubsidi dan yang non subsidi saat ini, nelayan bisa mendapatkan solar jauh lebih mudah.

"Dengan disparitas (harga BBM) semakin mengecil, saya pikir mendapatkan BBM sekarang jauh lebih mudah," ujar Sofyan dalam konferensi pers terkait dampak kenaikan harga BBM bersubsidi di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Dia menjelaskan, nelayan memang sempat mengalami kesulitan mendapatkan solar sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi, lantaran perbedaan harga BBM bersubsidi dan BBM non subsidi terlampau lebar. Hal itu memungkinkan terjadinya penyalahgunaan BBM bersubsidi.

Namun, langkah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi diyakini akan membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan BBM non subsidi karena kemungkinan penyalahgunaan BBM bersubsidi menjadi lebih kecil.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengklaim para nelayan tidak mempermasalahkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Kemarin bicara dengan 300 pengusaha kapal, cold storage, rata-rata berteriak keinginannya adalah availability (ketersediaan BBM). Maunya kapan mereka butuh, ada. Harga tidak masalah," ujar Susi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Susi mengatakan, selama ini yang menikmati BBM bersubsidi adalah para pengusaha dengan kapal besar dan bukan para nelayan yang lebih berhak menerimanya. Ia menjelaskan, nelayan terbagi atas dua kelompok, yakni nelayan ikan dan nelayan "solar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com