Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Diperjuangkan Susi untuk Nelayan RI

Kompas.com - 21/11/2014, 12:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Jumat (21/11/2014) pagi ini menyambangi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. Kedatangannya ke kantor otoritas yang berwenang dalam keuangan di Indonesia ini tak lain adalah untuk membahas soal akses pembiayaan di sektor perikanan, khususnya bagi nelayan kecil.

Namun, rupanya, bukan hanya urusan kredit, Susi rupanya tengah memperjuangan perbaikan bagi para nelayan. Seusai bertemu dengan jajaran komisioner OJK, Susi menyampaikan kepada wartawan soal model bisnis yang bisa digunakan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat nelayan.

"Jadi, alat tangkapnya dibantu. Kemudian, fasiltias utilisasinya (dibantu dengan yang) lebih modern, seperti mesin es, pasar ikan, lalu kapal besar itu dengan cold storage-nya. Kalau nelayan kecil, paling senang, paling tidak, ada mesin es di kecamatan, lalu kemudian pasar ikan, walaupun kecil, 5 x 10 meter, paling tidak. Itu ada untuk mereka supaya bisa taruh produknya,” kata Susi.

Selebihnya, dia berbicara mengenai perlunya pembinaan, baik dari pemerintah maupun lembaga keuangan pasca-mengucurkan kredit bagi para nelayan. Pasalnya, menurut pengamatan Susi, ada perbedaan kultur antara nelayan di pantai utara Jawa dan pantai selatan Jawa. (Baca juga: Ini Perbedaan Kultur Nelayan Pesisir Selatan dan Utara Jawa Versi Menteri Susi)

"Di utara, kita akan lakukan pembinaan karena di utara sedikit beda gaya hidupnya dari selatan. Di utara, lelaki lebih 'kuat'. Duitnya lebih cepat habis," ucap Susi.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Dewan Komisioner OJK, Lucky FA Hadibrata, juga mengungkapkan dalam pertemuannya dengan Susi bahwa mereka mendapatkan banyak informasi. Salah satunya adalah perbedaan kultur nelayan.

Di samping itu, Susi juga banyak berbagi tentang model bisnis pembiayaan yang berhasil di sejumlah kampung nelayan.

"Tadi ada di beberapa tempat, seperti di Simeulue (salah satu Kabupaten di Aceh), dan Pangandaran, lalu dijelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi nelayan selatan (Jawa) dan utara. (Dari situ) kita akan lihat model yang disepakati (sebagai mekanisme pembiayaan)," kata Lucky.

Baca juga: Susi Pasang Target Ekspor Kelautan ke Korea Lebih dari Rp 900 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com