Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mimpi" Tol Laut Jokowi Seharga Rp 700 Triliun

Kompas.com - 23/11/2014, 10:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mimpi Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam visi kemaritiman yang salah satunya tentang tol laut kini menunggu realisasi. Sebab, kini Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah merancang konsep tol laut tersebut.

"Kemarin kita sudah FGD dengan berbagai pihak, termasuk dengan eks Tim Transisi dan tim relawan, serta akademisi. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 699,99 triliun," ungkap Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy S Priatna pada akhir pekan kemarin.

Dedy menerangkan, akan dibangun 24 pelabuhan strategis, short sea shipping, fasilitas kargo dan boat, serta pengembangan pelabuhan komersial sebanyak 1.481 pelabuhan, dalam konsep tol laut. Tak ketinggalan pula, pembangunan transportasi multimoda serta infrastruktur penunjang tol laut.

24 pelabuhan
Dari catatan Bappenas, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun 24 pelabuhan tersebut mencapai Rp 39,5 triliun. Sebanyak 24 pelabuhan yang akan dibangun ialah Banda Aceh (Rp 1 triliun), Kuala Tanjung (Rp 3 triliun), Belawan (Rp 3 triliun), Dumai (Rp 1,5 triliun), Batam (Rp 3 triliun), Padang (Rp 1,5 triliun), Pangkal Pinang (Rp 1,5 triliun), serta Panjang (Rp 1,5 triliun).

Adapun pelabuhan yang dibangun di Pulau Jawa ialah Tanjung Priok, Cilacap, dan Tanjung Perak, masing-masing Rp 1,5 triliun. Di Kalimantan, pelabuhan yang dibangun ialah Pontianak (Rp 1,5 triliun), Palangkaraya (Rp 1 triliun), Banjarmasin (Rp 1,5 triliun), serta Maloy (Rp 1 triliun).

Pelabuhan lain yang akan dibangun ialah Lombok, Kupang, Makassar, masing-masing Rp 1,5 triliun, serta Bitung (Rp 3 triliun), Halmahera (Rp 1,5 triliun), Ambon (Rp 1 triliun), Sorong (Rp 1,5 triliun), Jayapura (Rp 1 triliun), serta Merauke (Rp 1,5 triliun).

"Ini terlihat sama sekali bukan alokasi APBN (seluruhnya). Kebutuhan dana bisa dibiayai APBN, bisa oleh BUMN, bisa swasta," imbuh Dedy.

Komplementer
Dedy menambahkan, di samping tol laut, rencananya akan dibangun pula infrastruktur penunjang atau komplementer dari tol laut. Salah satunya adalah penyeberangan-penyeberangan.

Adapun arah kebijakan pengembangan transportasi penyeberangan 2015-2019 adalah penyelesaian dan penguatan jalur lintas Sabuk Utara, Sabuk Tengah, dan Sabuk Selatan, serta poros penghubung.

Kebutuhan biaya untuk penguatan ketiga lintas tersebut ditaksir mencapai Rp 40 triliun. Dedy juga mengatakan, selain infrastruktur kemaritiman, dalam lima tahun ke depan, akan dikembangkan 15 kawasan industri, terdiri dari 13 di luar Jawa dan dua di Pulau Jawa. Akan dibangun pula kawasan ekonomi khusus dan kawasan pariwisata.

"Untuk melaksanakan itu semua berapakah kebutuhan dananya? Ini semua baru draf rencana. Nanti finalnya adalah antara 15-20 Januari 2015 dalam bentuk perpres yang ditandatangani Presiden. Tol laut (saja) tadi yang dibutuhkan Rp 700 triliun. Tapi, (rencana anggaran) untuk perhubungan laut Rp 900 triliun karena yang Rp 200 triliun adalah anggaran rutin di Perhubungan Laut," kata Dedy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com