Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Perdagangan Bebas ASEAN Merupakan Ancaman

Kompas.com - 24/11/2014, 14:21 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis


DENPASAR,KOMPAS.com -
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan, perdagangan bebas ASEAN merupakan ancaman. Namun, sebut Rachmat, hal ini harus dimaknai secara positif sehingga bisa memanfaatkan ancaman ini menjadi peluang.

"Kita sudah akan memasuki perdagangan bebas ASEAN. Ini merupakan satu ancaman. Tetapi juga kalau lihat ancaman itu dengan positif, ini merupakan tantangan, peluang yang besar yang perlu kita capai dan raih," kata Mentri Perdagangan Rahmat Gobel saat memberikan sambutan pada Munas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) XXV, di Denpasar, Senin (24/11/2014).

Rachmat mengatakan, semua pihak, termasuk IWAPI bisa berperan untuk menjadikan pasar bebas ASEAN ini, sebagai hal yang bermanfaat untuk Indonesia.

"Kementrian Perdagangan melakukan koordinasi dengan kementrian terkait, supaya kita memanfaatkan pasar ASEAN sebagai satu tempat untuk kita berkontribusi melalui produk-produk yang kita hasilnya. Peran IWAPI juga cukup besar untuk itu," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Rachmat juga menyinggung mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.  Dia mengatakan, kebijakan ini merupakan pengalihan subsidi  kepada yang sektor yang lebih produktif seperti untuk kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan pertanian.

Pertanian, lanjut Rachmat,  merupakan pondasi pertumbuhan ekonomi nasional, bisa menyerap pertumbuhan tenaga kerja, dan merupakan pejuang untuk pengadaan bahan pokok yang diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com