Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Mafia Minyak Bukan Kutu yang Tak Terlihat Mata

Kompas.com - 24/11/2014, 23:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri berjanji akan membongkar praktik pencurian minyak terutama di Sumatera Selatan yang merugikan negara.

"Memangnya (mafia minyak itu) kutu, tidak bisa dilihat?" kata Faisal, di Jakarta, Senin (24/11/2014). Menurut dia, selama ini praktik pencurian minyak tidak diberantas semata karena tak ada niat untuk melakukannya.

Bila memang ada dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dan Polri di balik kasus pencurian minyak, Faisal juga berjanji mengungkapnya. Bahkan, sebut dia, akan ada pengungkapan praktik pencurian minyak yang lebih parah dibandingkan pola beking semacam itu.

"Insya Allah ada praktik yang lebih gila lagi akan kami bongkar. Tunggu saja," kata Faisal tanpa memberikan petunjuk lebih lanjut soal kasus yang dia maksudkan. Dia meminta masyarakat melaporkan dugaan pencurian minyak yang merugikan negara.

"Orang yang punya data, tapi takut mengadu, bisa ke 'clearing house'," sebut Faisal. Selama ini praktik pencurian minyak menggunakan beragam modus, termasuk melubangi pipa saluran minyak milik PT Pertamina EP.

Praktik semacam itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun tetapi tak kunjung terungkap tuntas. Karena itu, muncul dugaan pencurian ini melibatkan sindikat dengan dukungan pemodal besar serta tentara dan polisi nakal.

Sekalipun Pertamina EP sudah mengantisipasi pencurian tersebut dengan menanam pipa lebih dalam ke tanah, ternyata illegal tapping tetap saja terjadi. Diduga, minyak yang dicuri tersebut sebagian dijual kembali sebagai minyak mentah dan sebagian yang lain diolah menjadi bahan bakar minyak menggunakan alat penyulingan sederhana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com