Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Mendominasi Istana?

Kompas.com - 25/11/2014, 08:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu per satu pengusaha masuk ke pusat kekuasaan. Setelah banyak jabatan menteri yang diisi profesional berlatar pengusaha, kini jabatan tim ahli juga disesaki pengusaha. Yang terbaru, bos Gemala Grup dan Santini Group Sofjan Wanandi ditunjuk sebagai Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sumber Kontan yang dekat dengan Kalla membisikkan, Sofjan diminta menjadi Ketua Tim Ahli untuk membantu tugas wakil presiden. Tugasnya, antara lain mengatasi hambatan investasi, termasuk masalah perizinan. "Tim ini dibentuk supaya pertumbuhan investasi dan ekonomi nasional bisa tumbuh cepat," kata sumber Senin (24/11/2014).

Masuk anggota tim, salah satunya ekonom Muhammad Ikhsan. Namun Iksan menjawab santai seputar keterlibatannya di kantor Wakil Presiden bersama Sofjan. "Dari awal, saya tak mau masuk struktur, tapi saya sering dimintai tolong, jadi saya datang," terang Ikhsan.

Rencananya: mulai 1 Desember nanti, Sofjan akan mundur dari jabatan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Saat dikonfirmasi Kontan, Sofjan tidak membantah kabar tersebut. Sofjan tak dapat memastikan kapan dirinya dikukuhkan sebagai ketua tim ahli. "Tunggu pengumuman resmi wakil presiden," kata Sofjan.

Penunjukan Sofjan tidak mengejutkan. Pria kelahiran Sawahlunto, Sumatera Barat, 73 tahun silam itu memiliki hubungan pertemanan dengan Kalla sejak 1960-an. Bahkan, Sofjan juga disebut-sebut sebagai inisiator yang memasangkan Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pipres Juli 2014 lalu.

Jika ini benar, daftar pengusaha di lingkar kekuasaan akan bertambah. Selain Sofjan, Ketua Apindo Franky Sibarani kabarnya juga akan ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Lalu, pemilik Grup Toba Sejahtra Luhut Binsar Panjaitan kabarnya akan ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada Februari 2015.

Persoalannya, sebagai pengusaha, penunjukan Sofjan sebagai penasihat ekonomi wapres semisal, akan rawan terjadi konflik kepentingan. Apalagi, Sofyan juga Ketua Umum Apindo yang beranggotakan ribuan pengusaha.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai, pembentukan tim yang diisi pengusaha tidak ubahnya Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang dibentuk mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2010. "Ini seperti Chairul Tanjung memimpin KEN. Pasti ada benturan kepentingan," ujar Agus.

Enny Sri Hartati, Ekonom INDEF berharap, dengan latarbelakang pengusaha, Sofjan bisa bekerja cepat mengatasi hambatan investasi. "Termasuk fokus ke industri padat modal," kata Enny. (Agus Triyono, Dikky Setiawan, Umar Idris)

baca juga:  Pengusaha di Lingkar Jokowi-JK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com