Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Pemberantas Mafia Migas Tetapkan Pembagian Tugas

Kompas.com - 26/11/2014, 20:43 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tim Reformasi Tata Kelola Migas mengadakan rapat pertama di Gedung ESDM, Jakarta, Rabu (26/11/2014) sore. Dalam pernyataan anggota tim seusai rapat dapat disimpulkan bahwa belum banyak hal yang dihasilkan dalam rapat tersebut.

Hanya saja, tim ini sudah membagi tugas dan menetapkan prioritasnya masing-masing. "Jadi kita kickoff meeting yang pertama, membahas pembagian tugas. Garis besarnya dua tim atau kelompok kerja yang menyinergikan hasil kerja mereka yang sudah ada sekarang," ujar Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, di Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Faisal menjelaskan, anggotanya yang berasal dari kalangan akademisi sudah membawa hasil kajiannya masing-masing. Secara khusus, Faisal menyebutkan nama Fahmi Radi (Universitas Gajah Mada), Rofikorohim (Universitas Indonesia), dan Darmawan Prasodjo (mantan Tim Pokja Transisi Pemerintahan).

Hasil kerja tim selanjutnya akan disinergikan. "Dari sana diharapkan keluar titik-titik atau simpul-simpul permasalahan yang akan direkomendasikan untuk diselesaikan," tukas Faisal.

Tim kedua ada bersifat kasuistik. "Kasus gitu. Tim yang menangani kasus. Karena kajian itu kan lama, sementara masyarakat publik mengharapkan hasil konkrit yang bisa dilaporkan," ujar Faisal.

Tim ini akan segera mendalami masalah transparansi penetapan harga bahan bakar minyak karena dianggap lebih bisa cepat ditangani ketimbang masalah yang membelit Petral.

"Mudah-mudahan minggu ini bisa, kita akan laporkan ke publik segera seperti apa. Terutama sekarang harga Pertamax, Shell, sudah Rp 9.950 sementara Premium Rp 8.500 dengan kualitas berbeda-beda. Ini tidak elok untuk dibiarkan begitu saja. Kami sudah komit ingin kontribusi untuk menciptakan transparansi agar tidak perlu ada teka-teki yang tidak perlu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com