Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Kembali Wacana Saham Pertamina Tak Akan Dijual Lagi di Bursa

Kompas.com - 27/11/2014, 06:33 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana menjadikan Pertamina sebagai non-listed public company muncul lagi. Kali ini, wacana tersebut berembus dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Namun, pro-kontra soal ini pun sudah muncul di tim yang sama.

"Pertamina perlu didorong segera menjadi perusahaan publik non-listed. Nanti kita lihatlah kapan direksi baru," ujar anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Agung Wicaksono di Jakarta, Rabu (26/11/2014) malam.

Status non-listed public company berarti saham Pertamina tak akan lagi diperdagangkan di bursa. Namun, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, mengatakan sejauh ini belum ada rencana untuk mengubah bentuk perusahaan Pertamina.

Faisal berkilah, pernyataan Agung adalah usul dari anggota tim. Meski demikian, dia tak menampik bahwa ada anggota timnya pernah jadi anggota tim yang membuat kajian mendorong usul Agung itu.

"Ada usulan dan kami welcome (untuk semua usulan)," tegas Faisal. Menurut dia, anggota yang tak dia sebutkan namanya itu melaporkan pernah membuat kajian itu dan menyatakan siap banyak berkontribusi dalam topik tersebut. "Kalau sampai Pertamina seperti apa, itu bagian dari rekomendasi dari persoalan hulu sampai hilir," papar Faisal.

Meski demikian, Faisal juga tak menutup kemungkinan usul tersebut benar-benar terwujud. "Bisa saja," jawab dia ketika ditanya soal kemungkinan tersebut.

Sebelumnya, wacana tersebut sudah lebih dulu dimunculkan oleh Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, tim yang dibentuk setelah Pemilu Presiden 2014 dan sebelum Jokowi-JK dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Saat itu, tim transisi tegas menyatakan pentingnya melaksanakan revolusi mental bagi pegawai BUMN di sektor minyak dan gas. Salah satu revolusi mental itu adalah mengubah bentuk perusahaan Pertamina.

Dalam siaran pers yang dilansir pada Jumat (23/9/2014), masalah Pertamina itu ditegaskan oleh Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto. "Pertamina akan bertransformasi menjadi non-listed public company untuk meningkatkan kemampuan managerial, finansial korporasi, dan SDM nasional," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com