Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Ingin Pelabuhan Cilamaya Tetap Dibangun

Kompas.com - 27/11/2014, 10:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menginginkan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, tetap dibangun untuk memudahkan pengiriman barang ke kawasan industri yang sebagian besar di daerah tersebut.

Jonan dalam diskusi dengan wartawan di Kementerian Perhubungan di Jakarta, Rabu (26/11/2014), mengemukakan jika proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya tidak dibangun, bukan hanya semakin mendongkrak biaya logistik, melainkan juga menyumbang kemacetan Jakarta semakin padat.

"Cilamaya ini 70 kilometer di timur Jakarta yang didesain untuk melayani industri yang ada di Karawang. Kalau tidak dibangun, harus dikirim ke Jakarta dulu, akan seperti apa Jakarta nanti," katanya.

Dia mengatakan, jika pembangunan Pelabuhan Cilamaya ditangguhkan maka berlawanan dengan program utama Kabinet Kerja, yakni menurunkan biaya logistik yang berdampak pada kemakmuran bangsa.

Saat ini, kata Jonan, biaya logistik di Indonesia masih sekitar 20 persen, sedangkan di negara-negara maju hanya sekitar delapan hingga sembilan persen. "Kita turunkan perlahan, kalau tidak turun kemakmuran masyarakat akan terbelakang," katanya.

Namun, dia mengaku belum mengetahui kelanjutan proyek tersebut karena masih dibahas di Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan diketahui setelah Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). "Lanjut atau tidak, saya tidak tahu," katanya.


Pembangunan pelabuhan baru Cilamaya dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap pertama pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs, terminal mobil dengan kapasitas 1.030.000 CBU, dermaga kapal negara, dermaga untuk bahan bakar, terminal Ro-Ro, dan alur pelayaran dengan kedalaman -17 M Lws.

Tahap kedua lanjutan pembangunan peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs dengan total biaya Rp 10,6 triliun.

Pemerintah menargetkan konstruksi tahap pertama Cilamaya senilai Rp 23,9 triliun bisa dimulai 2016 dan rampung 2021.

baca juga: Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Diduga Untungkan Mafia Minyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com