Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasabah Kaya Meningkat, Bank Mandiri Prioritas ke-55 di Bandung

Kompas.com - 27/11/2014, 16:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah nasabah prioritas PT Bank Mandiri Tbk terus naik. Per Oktober 2014, jumlah nasabah tersebut mencapai 38.000 nasabah dengan total dana kelolaan mencapai Rp 132,57 triliun, atau naik 47 persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Untuk itu, bank BUMN ini melakukan penambahan kantor layanan nasabah prioritas, yang salah satunya dengan membuka kantor Priority Outlet baru di Sukajadi, Bandung dan menjadi outlet Bank Mandiri Prioritas ke-55.

Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi menyatakan perseroan melihat potensi yang sangat besar di wilayah Bandung dan sekitarnya untuk menjaring nasabah-nasabah prioritas. Pasalnya, pertumbuhan dana kelolaan di wilayah ini cukup baik. Hingga Oktober 2014, dana kelolaan nasabah prioritas di wilayah Bandung dan sekitarnya mencapai Rp 6,65 triliun.

”Kami berharap melalui pengembangan jaringan prioritas secara berkesinambungan, bisnis Bank Mandiri di segmen ini dapat tumbuh signifikan di masa datang,” kata Hery Gunardi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (27/11/2014).

Melalui layanan prioritas ini, Bank Mandiri memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi nasabah, seperti investasi melalui produk reksadana, penawaran surat berharga, maupun proteksi nasabah melalui layanan bancassurance.

Selain itu, nasabah juga mendapatkan fasilitas layanan executive lounge di bandara, Safe Deposit Box serta program market update yang rutin diberikan kepada nasabah sebagai informasi maupun panduan bagi nasabah dalam berinvestasi.

Selain kemudahan transaksi, lewat layanan prioritas ini nasabah akan mendapatkan Personal Banker sebagai Financial Advisor, yang telah dibekali dengan training dan kecakapan khusus di bidang financial advisory dengan berbagai sertifikasi, seperti Registered Financial Planner, Certified Financial Planner dan Associate Estate Planning Practitioner, serta update pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan investasi dan keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com