Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Dukungan dari Perbankan, Menteri Susi Malah "Agak Khawatir"

Kompas.com - 27/11/2014, 18:35 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komitmen Presiden Joko Widodo untuk memfokuskan pemerintahannya pada eksplorasi kemaritiman, mendorong industri keuangan memberi perhatian lebih besar terhadap sektor ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga melakukan upaya mendorong peran industri jasa keuangan dalam membiayai industri kemaritiman. Namun demikian, besarnya dukungan itu malah membuat ragu Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Menurut Susi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pelaku usaha di sektor maritim sebelum mampu memberikan timbal balik sepadan bagi industri jasa keuangan. "Saya senang, namun saya sedikit khawatir. Ini yang sebetulnya ironi. Banyak momentum kesempatan yang kita lewati tanpa menghasilkan sesuatu yang sebetulnya bisa menjadi titik balik hasil kelautan Indonesia," ujar Susi di kompleks Bank Indonesia, Kamis (26/11/2014).

Susi mengatakan, selama ini ada banyak salah kelola di sektor perikanan. Beberapa hal mendasar, seperti kebutuhan asuransi untuk nelayan juga belum pernah serius dipertimbangkan. Padahal, nelayan membutuhkan asuransi untuk menghadapi bencana alam dan gangguan kesehatan.

"Nelayan Indonesia persoalannya untuk invetor tidak terlalu menarik karena kondisinya sekarang kita mau menghadapi single market, ASEAN single market. Global market juga kita tidak akan tahan lama-lama," ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com