Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Konversi BBM ke Gas, Pemerintah Tak Punya "Blueprint"

Kompas.com - 27/11/2014, 18:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Wacana konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) kembali mencuat setelah kenaikan harga BBM bersubsidi. Peningkatan pemanfaatan gas menjadi komitmen pemerintah untuk menyediakan alternatif energi murah.

Jika benar pemerintah saat ini berkomitmen melakukan konversi BBG, sudahkah ada blueprint dan langkah kerjanya? “Belum ada,” ucap Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, Kamis (27/11/2014).

“Dulu waktu 2011 rame-rame mau konversi ke BBG, Bu Karen itu pernah bilang dibutuhkan kira-kira Rp 150 triliun – Rp 200 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Tapi sesudah itu kan enggak jelas apa yang dikerjakan. Karena memang tidak ada komitmen. Makanya, komitmen dulu yang lebih kita butuhkan,” lanjut Marwan.

Jika sudah ada komitmen dari pemerintah, maka blueprint bisa dicetak dalam program-program yang berkelanjutan. Ada alokasi anggaran untuk program konversi BBG, serta siapa penanggungjawabnya.

Untuk itu, Kementerian ESDM dan BUMN harus berjalan beriringan, dengan dukungan Kementerian Keuangan. Jika program berjalan, maka persiapan pembangunan infrastrukturutamanya di wilayah Jabodetabek saja, hanya butuh waktu 2 tahun.

Sebagaimana diketahui, Bappenas dalam usulannya menyebutkan pemerintah dalam lima tahun mendatang mendorong pembangunan angkutan massal perkotaan seperti bus kota. Untuk mempercepat persiapan infrastruktur gas, Marwan sepakat dengan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan menggunakan Mobile Refueling Unit (MRU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com