Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jam Sehari untuk "Baby Steps"

Kompas.com - 28/11/2014, 08:33 WIB

oleh Dedy Dahlan
KOMPAS.com - Musim hujan datang lagi, dan semua orang di Jakarta heboh lagi. Media massa mulai menyanyikan  himne kesukaan kita semua, “Banjir di sini banjir di sana”.

Beberapa kenalan saya malah dengan  serius memasang wajah bingung ala sinetron dan bertanya-tanya, seakan- akan ini adalah keajaiban  dunia kesebelas, “Uapaaaa? Banjir laaaaagiiii?” Jreng jreng jreeng.

Sementara, saya cuma bisa tertawa hambar tanpa gula. Banjir di Jakarta itu kejadian rutin setiap tahun, sampai nggak perlu ramalan Ki Joko Pinter buat nebak hal itu. Tapi selama setahun lalu di musim panas, semua seakan ‘lupa’. Belum banyak langkah nyata diambil buat menanggulangi dan  mencegah banjir di musim hujan.

Jadi kenapa mesti bingung kalau sekarang banjir lagi? Kalau tidak ada langkah nyata bersama begini,  justru saya malah bingung kalau musim hujan kali ini tidak banjir.

Ini mengingatkan saya pada seorang teman saya yang, katakan saja namanya Imran. Imran adalah teman lama saya sebelum saya jadi penulis dulu. Kita berdua sama- sama punya  passion untuk berkarya dan berbagi. Sama-sama punya keinginan untuk menggeluti profesi penulis.

Waktu itu Imran baru mulai bekerja di sebuah perusahaan lokal di Bandung, sementara saya berbisnis kecil-kecilan.

Beberapa tahun kemudian, saya menerbitkan buku pertama saya, “Start Young”. Sementara Imran yang belum memulai langkahnya justru asyik membahas bagaimana buku pertama saya ‘dijamin’ bakal gagal. “Target lu salah bro. Masak buat anak muda? Anak muda mana ada yang betah baca buku?” katanya. “Dan gaya penulisan lu masih boring, no offense ya," lanjutnya lagi.

Dan mungkin dia ada benarnya, karena buku pertama saya terbukti belum menghasilkan penjualan  yang signifikan. Karena itu, saya mencoba melanjutkan dengan buku kedua saya, “Passion!” yang kali  ini, ternyata berhasil terjual cukup baik dan mendapat kategori Best Seller di beberapa kota.

Imran? Ternyata dia masih belum memulai langkahnya. “Nunggu semuanya perfect," kata dia.

Tahun berikutnya, saya melanjutkan lagi usaha saya dengan buku ketiga, “Lakukan Dengan Hati”, yang sejauh ini merupakan buku terbaik saya, dan meraih National Best Seller hanya dalam beberapa minggu. Sementara Imran? Dia masih asyik ngopi, menunggu “semuanya perfect”.

Sekarang, saya telah menerbitkan buku keempat saya, “Ini Cara Gue”, dan Imran masih juga belum  bergerak dari tempatnya untuk mulai berkarya.

“Uaapaaaa? Kok lu udah jadi penulis gue beluuuum?” kata Imran. Jreng jreng jreeng.

Persis kayak  orang yang mempertanyakan banjir tadi.

Ya kalau nggak ada langkah nyata, kenapa mesti binguuung? Ketika Anda berusaha mengembangkan profesi baru sesuai dengan passion, Anda tidak perlu mulai  dalam keadaan sudah jago, sudah ngetop, atau sudah paham kiri kanan atas bawah dari bidang itu.

Anda hanya perlu mulai melangkah! Benar- benar melangkah, dan perbaiki sisanya sambil jalan. Berani mulai, walaupun mungkin belum ‘perfect’. Tanpa harus menunggu ‘perfect’.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com