Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Naik, Mungkinkah Bunga Kredit Mikro Turun?

Kompas.com - 28/11/2014, 17:20 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan menilai naiknya BI rate sebesar 25 basis sebagai sinyal bahwa bank sentral menghendaki agar bank tidak tergesa-gesa dalam menyalurkan kredit.

Menurut Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi, kenaikan BI Rate tidak serta merta mendorong industri perbankan menyesuaikan bunga kreditnya. Menurut dia, efeknya baru terasa setelah beberapa bulan pasca-kenaikan suku bunga acuan tersebut.

"Nanti kita lihat, dampak itu akan terasa setelah sekian bulan berikutnya. Nanti kan kita lihat, seberapa besar sih dampaknya? Walaupun BI Rate naik, itu kan tidak serta merta suku bunga semuanya naik. Dana juga tidak semuanya naik. Kita masih tunggu dan lihat kondisinya," ujar Hery, Jumat (28/11/2014).

Namun, Hery juga tidak menutup kemungkinan bahwa Bank Mandiri akan menurunkan suku bunga kreditnya. Apalagi, saat ini Bank Mandiri tengah gencar memberikan pendanaan bagi usaha mikro. Namun, dia tidak bisa memastikan waktu dan besarannya.

"Ada wacana sih, untuk menurunkan bunga kredit, tapi kita lihat perkembangannya. Dan kita masih tetap tumbuh. Sampai September kemarin, pertumbuhan mikro kita masih tetap 29,4 persen," ujarnya.

Hery menambahkan, Bank Mandiri menargetkan akan membukukan penyaluran kredit mikro sampai Rp 37 triliun dengan pertumbuhan tahun depan antara 28 sampai 29 persen.

Sebagai catatan, posisi penyaluran kredit mikro Bank Mandiri sampai Oktober 2014 sudah mencapai Rp 33,6 triliun.

Hal senada disampaikan pula oleh Group Head Micro Business Development Bank Mandiri, Agus Haryoto Widodo. Menurutnya, bunga kredit dibentuk oleh beberapa komponen. Tidak bisa begitu saja mengubah, terutama menurunkan bunga kredit. "Bunga kredit dibentuk oleh beberapa komponen, cost of fund, risk premium, dan operation cost," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com