Hal tersebut disebabkan oleh turunnya nilai impor migas sebesar 2,03 persen, dan turunnya impor non-migas sebesar 1,21 persen dibanding September 2014. Pada bulan Oktober, impor non-migas tercatat sebesar 11,75 miliar dollar AS, sedangkan pada September 2014 tercatat sebesar 11,89 miliar dollar AS.
Adapun impor migas turun, dari 3,65 miliar dollar AS pada September 2014, menjadi 3,58 miliar dollar AS pada Oktober 2014. Kepala BPS Suryamin menyampaikan, penurunan impor migas dipicu turunnya nilai impor minyak mentah sebesar 25,6 juta dollar AS (2,92 persen), hasil minyak sebesar 14,2 juta dollar AS (0,56 persen), dan gas sebesar 34,2 juta dollar AS (13,41 persen).
"Kumulatif Januari-Oktober 2014, nilai impor Indonesia mencapai 149,7 miliar dollar AS, atau turun 6,321 miliar dollar AS (4,05 persen) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," kata Suryamin dalam paparan, Senin (1/12/2014).
Penurunan pada sektor migas sebesar 508,5 juta dollar AS atau sebesar 1,37persen dan non-migas sebesar 5,812 miliar dollar AS (4,89 persen) menjadi pemicu penurunan nilai impor tersebut.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menerangkan, turunnya harga minyak dunia menyebabkan nilai impor migas turun. "Harga minyak (dunia) turun sehingga turunnya (nilai impor migas) juga lumayan," kata dia.
Untuk diketahui, selama 13 bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Desember 2013 dengan nilai mencapai 4,22 miliar dollar AS, dan terendah terjadi pada Juni 2014 sebesar 3,39 miliar dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.