Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Puji Kebijakan KKP soal "Illegal Fishing", Ini Tanggapan Menko Kemaritiman

Kompas.com - 02/12/2014, 22:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Penanganan penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan diacungi jempol oleh Badan Pusat Statistik, karena dinilai telah mengurangi inflasi sebesar 0,02 persen. Apa tanggapan Menteri Koordinator Perekonomian Indroyono Soesilo soal kinerja kementerian itu?

“Ini bagus. Sudah ada beberapa kebijakan (terkait penangkapan ikan itu),” ujar Indroyono ketika diminta tanggapan soal penilaian BPS tersebut, Selasa (2/12/2014). Indroyono pun lalu menyebutkan sederet kebijakan yang sudah dijalankan terkait penanganan penangkapan ilegal tersebut.

Pertama, sebut Indroyono, KKP telah mengeluarkan kebijakan membuka semua data terkait kapal penangkapan ikan di situs internet kementeriannya. "Sehingga semua orang tahu kapal itu kapal bodong atau enggak," ujar dia.

Lalu, lanjut Indroyono, ada kebijakan melarang bongkar muat ikan di tengah laut. Kebijakan berikutnya, sebut dia, adalah penindakan tegas atas praktik penangkapan ikan ilegal. Keempat, kata Indroyono, KKP juga menindak kapal yang kedapatan tak melapor ketika vessel monitoring system (VMS) mereka mati dalam kurun 1x24 jam.

Kebijakan terakhir, sebut Indroyono, adalah penenggelaman kapal yang kedapatan melakukan penangkapan ikan secara ilegal. “(Penenggelaman kapal) ini sudah diatur dengan UU Nomor 45 (Tahun 2009) Pasal 69. Semua ini mengacu FAO (yaitu) Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Jadi ini sifatnya universal. Jadi langkah ini benar,” tegas dia.

Dengan serangkaian kebijakan tersebut, kata Indroyono, masyarakat sekarang mulai bisa mendapatkan ikan berkualitas dengan harga yang lebih murah. "(Bahkan) sekarang para pembeli ikan dari negara tetangga sudah datang langsung (ke Indonesia untuk) membeli ikan. Pasokan mereka pun bisa kita tambah," ujar dia.

Sebelumnya, BPS mencatat harga ikan segar sepanjang November 2014 turun 0,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya. “Kami menduga juga ini (karena) adanya pelarangan illegal fishing, (dari sebelumnya) langsung diekspor sekarang ditahan. Produksinya kan harus dijual, dan masuklah ke (pasar) dalam negeri. Harga menjadi turun,” kata Kepala BPS Suryamin, dalam paparannya, Senin.



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com