Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Takut Di-"Bully"!

Kompas.com - 03/12/2014, 13:14 WIB

KOMPAS.com -
Ada yang menarik dari McDonald’s dan Starbucks. Dua perusahaan ini punya merek besar di dunia makanan dan minuman.

Menurut Yougov BrandIndex, ada 33 persen orang yang cinta McDonald’s tetapi ada 29 persen juga yang benci McDonald’s. Ada yang bilang menunya enak dan praktis. Ada yang bilang menunya tidak sehat dan tidak istimewa. Sisanya cenderung netral.

Potret yang sama juga ada di Starbucks. Ada 30 persen orang yang cinta dan ada 23 persen orang yang benci. Ada yang tiap hari tidak pernah absen minum Starbucks. Ada yang mencibir harga yang terlalu mahal untuk kopi yang biasa saja.

Jika memang selisih antara yang cinta dan benci cuma 4 persen untuk McDonald’s dan 7 persen untuk Starbucks, mengapa dua merek ini tetap berjaya di seluruh dunia?

Jawabnya: cinta dan benci tidak semudah rumus matematika yang saling mengurangi. Fenomena dua merek ini disebut brand polarization. Semakin banyak non-fans mengungkapkan kebencian (haters) terhadap merek tertentu, semakin besar fans (lovers) yang  akan membela. Dengan catatan, tentu saja, merek tersebut masih ada unsur positif yang layak dibela.

Inilah lucunya konsep brand advocacy. Merek yang dianggap WOW dan dicintai banyak orang belum tentu tidak punya haters. Tokoh besar dunia seperti Obama dan Jokowi sekalipun punya haters.

Jadi, jangan khawatir jika merek atau bahkan Anda sendiri punya haters. Justru merek-merek terbaik di dunia punya jumlah lovers dan haters yang hampir sama! Merek yang terpolarisasi seperti ini adalah tanda tajamnya identitas merek tersebut. Merek seharusnya tidak berusaha menyenangkan semua orang tetapi hanya menyenangkan segmen pasarnya sendiri.

Lantas, apa yang harus Anda lakukan jika merek Anda terpolar?

Ada dua pendekatan. Anda bisa coba mengubah haters menjadi lovers. Ini susahnya bukan main. Atau Anda bisa coba fokus hanya pada lovers dan biarkan mereka yang membela Anda. Jangan takut di-bully! Jika Anda fokus memperkuat karakter merek Anda dan me-WOW segmen pasar, nanti ada yang bela. (Iwan Setiawan, Chief Knowledge Officer MarkPlus, Inc)

Pembahasan lebih mendalam tentang WOW Marketing juga akan dirangkum di MarkPlus Conference 2015 yang akan digelar pada tanggal 11 Desember 2014 di The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place yang mengangkat tema “WOW Marketing = Creativity + Productivity” yaitu perpaduan antara kreativitas dan produktivitas untuk mencapai WOW Marketing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com