Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BJB Lebih Memilih Akuisisi BPD Kecil

Kompas.com - 03/12/2014, 18:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Jabar Banten (BJB) menyambut baik wacana konsolidasi seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ada di Indonesia. Namun BJB lebih memilih proses akuisisi oleh BPD besar terhadap BPD kecil.

Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB mengatakan bahwa pihaknya sebagai BPD dengan kekuatan permodalan terbesar di Indonesia menyambut baik upaya konsolidasi BPD. Selama ini banyak BPD yang menghadapi masalah keterbatasan permodalan dalam pengembangan bisnis.

“Sepanjang hal itu dilakukan untuk memperkuat permodalan BPD dan telah disepakati oleh semua stakeholder, terutama para pemegang saham,” kata Agus kepada Kontan, Rabu (3/12/2014).

Hingga kini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mengadakan pembicaraan secara langsung dengan BJB terkait wacana konsolidasi BPD dalam proses penyusunan masterplan perbankan Indonesia. Namun Agus mengakui BJB pernah mendengar rencana konsolidasi perbankan yang dilakukan OJK secara jangka panjang.

“Dimana dalam rencana tersebut sempat muncul wacana akan dijadikannya BPD yang besar untuk menjadi holding bagi BPD lain yang relatif lebih kecil,” ujar Agus.

Tahun depan, BJB belum memiliki rencana untuk mengakuisisi BPD dari daerah lain dalam rencana bisnis bank (RBB) 2015 yang telah disusun. Namun BJB lebih suka melakukan akuisisi daripada harus merger dengan 26 BPD seluruh Indonesia menjadi 1 BPD tunggal.

“Menurut pendapat saya lebih sesuai bagi BPD besar untuk mengakuisisi BPD yang lebih kecil sehingga konsolidasi berjalan lebih terfokus,” kata Agus.

Sebagaimana diketahui, BJB saat ini adalah BPD dengan total aset terbesar di antara 26 BPD seluruh Indonesia. Total aset BJB per September 2014 mencapai Rp 73,98 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,26 persen secara year on year (yoy) dibanding September 2013 yang mencapai Rp 71,64 triliun.

Begitu pula dari segi kemampuan permodalan, modal inti yang dimiliki BJB merupakan yang terbesar di antara 26 BPD seluruh Indonesia. Modal inti BJB per September 2014 mencapai Rp 5,71 triliun. BJB menjadi satu-satunya BPD yang masuk kelompok Bank BUKU III atau kelompok bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun – Rp 30 triliun. (Adhitya Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com