Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini, Para Menteri Bahas Harga Minyak Dunia yang Masih Terus Turun

Kompas.com - 03/12/2014, 21:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah menteri Kabinet Kerja bidang perekonomian merapat di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (3/12/2014) malam, membahas kuota bahan bakar minyak bersubsidi. Rapat ini digelar menyusul masih terus turunnya harga minyak dunia.

"Belum tahu (langkah antisipatif dan kebijakan yang akan diambil soal BBM), karena harga minyak dunia sangat 'volatil'. Sekarang turun, tetapi dua bulan lagi enggak tahu," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil sebelum rapat.

Sofyan mengatakan, rapat juga bakal membahas proyeksi harga minyak dunia ke depan, sebagai dasar pengambilan kebijakan yang tepat terkait energi ini. Dia berkelit ketika ditanya mengenai kemungkinan menurunkan kembali harga BBM bersubsidi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, rapat ini juga dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama Pertamina, dan Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Someng.

Harga minyak mentah dunia, Rabu, naik sedikit pada perdagangan hingga tengah hari, setelah sehari sebelumnya anjlok hampir 2 dollar AS per barrel karena rencana Irak menaikkan ekspor minyaknya. Sebelumnya, tren harga minyak juga terus turun.

Pada perdagangan tengah hari di pasar patokan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah dibanderol naik 37 sen menjadi 67,25 dollar AS—setara sekitar Rp 827.000—per barrel untuk pengiriman Januari 2015.

Adapun di pasar acuan Inggris, Brent Nort Sea, minyak untuk pengiriman Januari 2015 naik 16 sen menjadi 70,70 dollar AS—setara Rp 869.000—per barrel. Sementara itu, rujukan untuk APBN-P 2014 hingga hari ini masih menggunakan asumsi makro harga minyak pada level 105 dollar AS per barrel.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com