Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN: Total Masih Bisa Kelola Blok Mahakam, asal...

Kompas.com - 05/12/2014, 13:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan Blok Mahakam akan kembali ke tangan Indonesia pada 30 Maret 2017 mendatang setelah Kontrak kerja sama (KKS) dengan Total E&P Indonesie dan Inpex berakhir. Namun, pemerintah mengatakan bahwa pengelolaan Blok Mahakam bisa saja dilakukan bersama-sama antara Pertamina dengan Total.

"Bisa saja (dikelola bersama). Ini memang kemarin juga pernah dipikirkan," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat berkunjung ke Kompas, Jakarta, Kamis malam (4/12/2014).

Lebih lanjut, kata dia, opsi pengelolaan bersama itu bukan berarti mayoritas pengelolaan Blok Mahakam dikuasai Total. Pertamina, sebutnya,  harus tetap memegang mayoritas pengelolaan di sana. Namun, menurut Rini, apabila Total tetap mau mengelola Blok Mahakam, maka perusahaan asal Perancis itu harus mengajak Pertamina dalam pengelolaan minyak Total di luar negeri.

"Kalau memang begitu apakah kita bisa minta Total ikut aktivitas mereka di luar, jadi bisa memberikan kesempatan bagi Pertamina untuk makin belajar untuk operasi di luar Indonesia," kata Rini.

Pengelolaan Blok Mahakam pertama kali teken kontrak pada 31 Maret 1967 dengan jangka waktu 30 tahun. Pada periode itu, Total E&P Indonesie mendapat porsi 100 persen pengelolaan Blok Mahakam.

Pada 31 Maret 1997, kontrak Blok Mahakam diperpanjang lagi selama 20 tahun dan akan berakhir 30 Maret 2017. Di periode tersebut, Total mengajak perusahaan asal Jepang yaitu Inpex Corporation.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com