Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irwan Hidayat: Ada "Invisible Hand" di Balik Tiap Kesuksesan

Kompas.com - 08/12/2014, 07:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Berawal dari industri rumahan (home industry), Sido Muncul berubah menjadi industri skala masif yang diperhitungkan di Indonesia bahkan di dunia. Sejumlah produknya sudah menembus pasar mancanegara, sebut saja salah satunya Tolak Angin.

Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Sido Muncul, kini makin mantab mengembangkan bisnis yang dirintis oleh sang nenek pada 1940-an itu. Padahal awalnya, Irwan sama sekali tidak melirik bisnis jamu ini.

Usai menamatkan sekolah menengah atas, pria kelahiran 68 tahun silam ini mengaku dua tahun hanya "jalan-jalan" mengendarai sepeda motor. Sesudah itu, dia bekerja selama dua tahun di perusahaan farmasi.

“Itu juga bukan karena diterima. Itu karena mama saya pusing, terus minta tolong ke kakaknya. ‘Udahlah itu (Irwan) diterima saja. Kalau enggak, enggak karu-karuan itu (si Irwan)’,” kenang Irwan, ditemui usai berbagi pengalaman di seminar Tanoto Entrepreneurship Series in Partnership with MM-UI, Jumat (5/12/2014).

Irwan menuturkan, sebetulnya bukan maksud hati menghabiskan waktu dua tahun untuk "jalan-jalan". Dia bilang, sebenarnya pada 1967-1968, ada keinginan untuk bekerja pada sebuah perusahaan di Semarang. “Tapi enggak ada yang berani nerima saya," kata dia.

"Bangsawan", bangsane tangi awan

"Saya terkenal enggak pernah tidur, bangsawan–bangsane tangi awan–, saya terkenal dulu rambut gondrong, tak punya pendidikan formal (sesuai bidang pekerjaan), enggak punya pengalaman kerja," aku Irwan.

"Jadi (pekerjaan) yang ada itu (bisnis jamu). Lalu sampai suatu saat saya sadari, di dunia ini ternyata memang itu yang dipilih Tuhan untuk saya," lanjut Irwan. Meski mengaku terjun di bisnis jamu lantaran tak punya pilihan lain, dia tak mau pula asal-asalan meneruskan bisnis keluarganya itu.

Irwan pun lalu "mencuri" ilmu bagaimana perusahaan farmasi bisa bertahan ratusan tahun lamanya. Kuncinya, sebut dia, adalah jujur, rasional, dan aman. “Saya lihat (kunci) itu (di industri farmasi). Karena saya enggak sekolah, saya tiru. Apa yang kita anggap bagus, saya tiru.”

Pada 1998, Sido Muncul pun lalu membangun beragam laboratorium seperti laboratorium uji stabilitas, formulasi dan produksi, serta farmakologi. Hasilnya tak sia-sia. Sejak saat itu, kepercayaan publik terhadap industri jamu tumbuh seperti halnya kepercayaan kepada industri farmasi.

Bahkan sejak 10 tahun terakhir, kata Irwan, Sido Muncul dikunjungi oleh lebih dari 6.000 orang per bulan untuk melihat proses produksi jamu yang higienis. Kini, Sido Muncul telah memproduksi sekitar 160 produk.

Atas usahanya menumbuhkan kepercayaan pasar, Sido Muncul dan Irwan telah menyabet sekitar 700 penghargaan. Irwan pun kini merambah bisnis properti dengan mendirikan Hotel Tentrem, serta bisnis farmasi dengan mengakuisisi PT Berlico Mulia Farma.

Invisible hand

Dalam seminar yang juga menghadirkan mantan CEO Susi Air, Susi Pudjiastuti itu, Irwan berbagi pengalamannya dalam mengembangkan bisnis jamu. Ada beberapa pelajaran yang disampaikan, salah satunya ketika huruf logo Sido Muncul berubah menjadi lebih ramping.

“Sebuah brand harus feminim. Kalau maskulin itu lambang ketidakjujuran,” ujar Irwan, disambut riuh tawa peserta seminar. Irwan juga menegaskan, seorang pengusaha harus cepat mengeksekusi dan tidak hanya mengalkulasi tanpa realisasi.

Selain itu, Irwan juga menuturkan, bagi seorang pengusaha, perilaku adalah nomor satu. “Nenek saya kreatif, tapi gen bukan penentu. Perilaku itu nomor satu,” kata dia. Kepada para calon pengusaha atau pengusaha, Irwan berpesan pula bahwa komunikasi pemasaran tidak boleh mengingatkan calon konsumen kepada kompetitor.

Menurut Irwan, produk yang mirip-mirip dengan pesaing (me too-product) justru mengingatkan konsumen pada kompetitor yang muncul lebih awal. Terakhir, Irwan mengingatkan kesuksesan diraih tidak hanya karena jerih upaya semata.

Di balik setiap kesuksesan, tegas Irwan, ada keluarga, kerabat, dan rekan, yang selalu memberikan dukungan dan doa, serta Tuhan yang mengabulkan itu semua.

Irwan pun meringkas keyakinannya itu dalam rangkaian kalimat, “Kalau Anda bisa sukses, itu karena ada tangan yang tidak terlihat, invisible hand. Yang harus diingat, ada orang yang mendoakan Anda. Dalam hidup tidak ada yang kebetulan. Semua sudah diatur oleh Tuhan....”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com