Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Akui Jaringan Sempat Terganggu

Kompas.com - 10/12/2014, 11:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Central Asia (BCA) mengakui adanya masalah teknis di jaringannya. BCA pun menyatakan permohonan maaf atas gangguan yang berujung ketidaknyamanan bagi nasabahnya.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan BCA terus berusaha memberikan layanan yang terbaik," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadji kepada Kontan, Selasa (9/12/2014).

Jahja menuturkan, saat ini masalah gangguan teknis sudah dapat diatasi. Penyelesaian pemrosesan transaksi sedang berlangsung. "Untuk menghindari terjadinya masalah ini pada kemudian hari, kami telah melakukan tindakan preventif," katanya.

Jaringan BCA sempat terkena masalah teknis saat pemrosesan transaksi akhir pada 8 Desember 2014. Hal itu mengakibatkan pemrosesan transaksi tertunda sehingga sebagian nasabah belum dapat melihat mutasi transaksi yang dilakukan sehari sebelumnya.

Kejadian ini pun langsung mengundang reaksi nasabah. Pandu Chaidir, salah satu nasabah BCA, pada Selasa (9/12/2014) mengunjungi salah satu mesin ATM BCA. Pandu berniat menarik uang tunai via ATM. Namun, ia kaget ketika melihat saldo rekeningnya mendadak habis. Padahal, sehari sebelumnya, Pandu sudah mengecek saldo terakhir dan masih ada uang.
 
Pandu pun langsung mengecek ke bank swasta tersebut melalui Halo BCA. Menurut penjelasan, ada masalah pada sistem di internal BCA. Karena tidak bisa tarik uang, Pandu pun hari ini meminjam uang ke pihak kantor tempat ia bekerja. "(Pinjam uang) karena tidak bisa tarik tunai di BCA," kata Pandu kepada salah satu media nasional. (Edy Can)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com