Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Bakrie & Brothers Akan Restrukturisasi Utang 600 Juta Dollar AS

Kompas.com - 14/12/2014, 08:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mematangkan rencana menggelar restukturisasi utang. Eddy Soeparno, Direktur Keuangan BNBR bilang, sedang proses restrukturisasi pinjaman senilai 600 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,2 triliun (kurs 1 dollar AS = Rp 12.000).

BNBR menawarkan proposal menyelesaikan utang. Pertama, BNBR membayar tunai sebagian fasilitas itu melalui dana dari kas internal. Kedua, konversi utang menjadi saham kepada para kreditur.

"Kami belum menentukan porsi yang akan dibayar tunai dan dikonversi menjadi saham. Tapi, porsi yang dibayar tunai kami rencanakan lebih sedikit jumlahnya," kata Eddy, Jumat (12/12/2014).

Jika merujuk laporan keuangan per 30 September 2014, posisi kas dan setara kas BNBR hanya Rp 207,3 miliar. Jumlah ini tak cukup melunasi pinjaman BNBR.

Restrukturisasi ini merupakan strategi BNBR untuk efisiensi. Per 30 September 2014, BNBR menanggung utang jangka pendek Rp 6,5 triliun dan pinjaman jangka panjang Rp 2,56 triliun.

Jika diklasifikasi berdasarkan mata uang, BNBR menanggung utang dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS) 691 juta dollar AS. Sementara utang BNBR dalam mata uang rupiah tercatat Rp 615 miliar per 30 September 2014.

Tanggungan utang yang besar ini memang menjadi faktor klasik menggerus laporan keuangan emiten Grup Bakrie. Tengok saja, di sembilan bulan tahun ini, BNBR mesti membayar bunga dan menanggung beban keuangan Rp 578,84 miliar.

Jumlah ini lebih tinggi dari beban bunga BNBR di periode sama tahun lalu yang tercatat Rp 300,25 miliar. Tapi, BNBR masih mencatatkan laba bersih Rp 22,56 miliar pada sembilan di 2014. Angka ini lebih baik dibandingkan kuartal III-2013 yang masih rugi Rp 750,28 miliar.

Laba bersih bisa diperoleh lantaran pendapatan BNBR di akhir kuartal III-2014 sebesar Rp 4,74 triliun, naik 61,77 persen. Namun, defisiensi modal BNBR naik Rp 89,48 miliar dibanding Juni 2014 menjadi Rp 1,94 triliun. Pada pertengahan 2014, modal BNBR minus Rp 1,85 triliun.

Tjiendradjaja & Handoko Tomo, akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan kuartal III-2014 BNBR bilang, defisiensi modal tersebut mengindikasikan ketidakpastian material. Ini menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan usaha.

Guna mengurangi angka defisiensi modal itu, BNBR akan memacu pendapatan dari segmen bisnis insfrastruktur. Presiden Direktur BNBR, Bobby Gafur Umar mengatakan, sedang menggarap tiga proyek. Yakni pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati A yang berkapasitas 2 X 660 megawatt, pembangunan pipa gas Kalimantan-Jawa I (Kalija I) dan proyek tol Cimanggis-Cibitung. (Veri Nurhansyah Tragistina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com