Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Manado Sentuh Rp 180.000, Petani Senang

Kompas.com - 15/12/2014, 13:13 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Menjelang perayaan Hari Natal, harga cabai merah di Kota Manado dan beberapa daerah di Sulawesi Utara lainnya melambung gila-gilaan dan membuat warga menjerit. Dari pantauan di beberapa pasar tradisional, saat ini harga satu kilogram cabai merah sudah menyentuh Rp 180.000 per kilogram.

"Harga rica (cabai) kali ini memang bikin kami berteriak. Sedikit lagi jadi Rp 200.000. Mau bagaimana ini, tidak mau beli pelanggan tidak akan makan kalau tidak ada rica. Susahnya kami serba salah kalau mau menaikan harga jualan," keluh Erny, salah satu pengusaha warung makan di kawasan kuliner Marina Plaza, Senin (15/12/2014).

Beberapa warga lainnya yang ditemui di Pasar Bersehati mengakui hal yang sama. Mereka khawatir semakin dekat Natal harga cabai merah terus melambung dan tak terkendali. "Kalau harga bensin naik tidak masalah dengan kami, tapi jangan harga rica yang terus naik begini," ujar Larasasti, warga Tuminting.

Keluhan warga Manado dapat dimaklumi, karena konsumsi cabai merah  di Kota Manado dan di Sulawesi Utara pada umumnya tercatat cukup tinggi. Dari catatam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara, konsumsi cabe merah Sulut per bulannya bisa mencapai 500 ton, dan meningkat pesat pada saat ada perayaan hari raya. Orang Minahasa pada umumnya tidak bisa makan tanpa ditemani menu bercitarasa pedas yang menyengat.

Namun di sisi lain, kenaikan harga cabe merah yang sangat tinggi tersebut justru sangat menguntungkan bagi para petani cabe. Salah satu petani cabai dari Minahasa, Joice mengungkapkan kenaikan harga cabai tahun ini memang sangat menguntungkan buat mereka.

Menurut dia, dirinya menjual cabai merah ke pengumpul seharga Rp 130.000 hingga Rp 150.000 per kilogram.

Dengan luas lahan tanaman cabai mencapai 1 hektar yang dimiliki kelompoknya, Joice mengaku bisa meraup pendapatan hingga Rp 1 miliar pada saat panen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com