Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Makin Terpuruk, Mata Uang ASEAN Terimbas

Kompas.com - 16/12/2014, 11:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali menyentuh level terendah pada hari ini, Selasa (16/12/2014), melanjutkan pelemahan yang terjadi pada hari sebelumnya di tengah spekulasi mengenai aksi jual di bursa negara-negara berkembang.

Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah anjlok 1,5 persen menjadi Rp 12.896 per dollar AS pada pukul 09:04. Level itu turun sebesar 1,9 persen dari penutupan hari sebelumnya. Sementara itu di pasar off shore, nilai rupiah di pasar non-deliverable forwards (NDF) untuk kontrak satu bulan turun 0,6 persen menjadi Rp 13.160, setelah melemah 5 dalam perdagangan dua hari terakhir.

Meski demikian, anjloknya rupiah tak separah yang dialami oleh mata uang Rusia, ruble, yang sejauh ini telah melemah hingga 9,3 persen. Sementara itu, mata uang lira Turki telah melorot sebesar 3,3 persen kemarin, dan rand Afrika Selatan yang telah turun 1,4 persen.

Bloomberg mencatat dana asing yang keluar dari pasar emerging market mencapai 2.miliar dollar AS.

“Melemahnya rupiah berdampak juga kepada mata uang negara-negara di kawasan Asia Tenggara, karena investor melihat bahwa pelemahan akan terus terjadi,” ujar senior foreign-exchange strategist ANZ Banking Group Ltd Singapura, Khoon Goh.

“Kami telah melihat banyak dana dari portofolio yang ada di Indonesia, seperti surat utang dan saham. Ketatnya likuiditas pada akhir tahun juga menyebabkan pergerakan nilai tukar semakin memburuk,” lanjutnya.

Khusus dari pasar Indonesia, dana asing yang telah keluar dari pasar surat utang pemerintah mencapai Rp 10,2 triliun dan sebesar 243 juta dollar AS dari pasar saham.

Bank Indonesia telah mematok kontrak rupiah di level Rp 12.599 per dollar AS, atau level terendah sejak Mei 2013.

Yield surat utang pemerintah yang jatuh tempo pada Maret 2024 naik 2 basis poin atau 0,02 persen menjadi 8,47 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com