Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Yakin Utang Tak "Default" meski Rupiah Loyo

Kompas.com - 16/12/2014, 17:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro yakin pemerintah tidak akan gagal bayar utang jatuh tempo akhir tahun ini meski ada pelemahan rupiah.

“Siapa yang gagal bayar (utang)? Pemerintah sih enggak,” kata dia, di Jakarta, Selasa (16/12/2014). Bambang tak khawatir pelemahan rupiah, yang pada hari ini sempat menyentuh 12.900 per dollar AS di pasar spot, berpengaruh terhadap pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Hingga September 2014, utang luar negeri pemerintah tercatat 132,9 miliar dollar AS, turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 134,2 miliar dollar AS. Sementara itu, untuk utang luar negeri swasta, Bambang mengatakan, perusahaan bisa melakukan natural hedging.

Hingga September 2014, utang luar negeri swasta tercatat 159,3 miliar dollar AS. Bambang menambahkan, rasio utang terhadap PDB masih aman di kisaran 25-26 persen.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil dalam kesempatan yang sama mengatakan, utang pemerintah lebih terkontrol dibanding utang swasta. Sofyan mengatakan, meski begitu, untuk mengurangi risiko pembiayaan pemerintah akan memilih sumber dari lembaga keuangan dan bantuan.

“Ke depan, pemerintah akan menggunakan lebih banyak dana bantuan pembangunan pemerintah (Official Development Assistance/ODA), yang tidak lewat mekanisme pasar. Pinjaman lewat Asian Development Bank (ADB), World Bank (WB), sehingga bunganya akan lebih terkontrol,” kata Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com