"Soal berapa besarannya, itu tentunya harus konsultasi dulu dengan Presiden. Tapi ada beberapa opsi," kata dia, dalam pers konferensi Musrenbang Nasional 2014, di Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Opsi-opsi tersebut disusun berdasarkan dua pertimbangan, yakni harga minyak dunia, dan nilai tukar. Untuk asumsi nilai tukar sendiri, Bambang menjelaskan ada peluang revisi lebih lemah dari 11.900 per sollar AS. Meski begitu, kepastiannya akan ditentukan setelah melihat rata-rata kurs sepanjang 2014 ini.
"Saya harus tahu persis berapa kurs terakhir 31 Desember 2014," ucap dia. Sebelumnya Kepala BPH Migas Andy Norrsaman Sommeng menuturkan, BPH Migas mengusulkan subsidi tetap Rp 1000-Rp 2000 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.