Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Apple Melaju, Bursa AS Melonjak

Kompas.com - 19/12/2014, 08:08 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -
Saham-saham di Wall Street pada perdagangan Kamis (18/12/2014) waktu setempat (Jumat pagi WIB), melonjak untuk hari kedua berturut-turut setelah pertemuan Federal Reserve pada Rabu. Investor mengesampingkan kekhawatiran tentang penurunan harga minyak.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 421,28 poin (2,43 persen) menjadi ditutup pada 17.778,15.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 48,34 poin (2,40 persen) menjadi 2.061,23, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 104,08 poin (2,24 persen) pada 4.748,40.

Keuntungan pada Kamis menandai hari kedua berturut-turut S&P 500 meningkat lebih dari dua persen. Kenaikan dua hari beruntun tersebut belum terjadi sejak 2002.

"Saya kira hal utama adalah bahwa pasar sangat senang dengan pengumuman Fed kemarin," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial.

Bank sentral AS mempertahankan kebijakan  di tengah ekspektasi pasar bahwa bank mungkin meningkatkan suku bunga hanya di pertengahan 2015 dan tidak lebih cepat.

Low mengatakan, investor kemungkinan juga senang dengan Ketua Fed Janet Yellen yang menjamin bahwa harga minyak yang melemah tajam adalah positif bagi perekonomian dan dampak ekonomi dari krisis Rusia kemungkinan akan terbatas.

Harga minyak AS anjlok lebih dari dua dollar AS per barel setelah sesi fluktuatif.

Penurunan besar dalam harga minyak telah mengguncang pasar ekuitas untuk sebagian besar Desember, tetapi investor mengesampingkan kecemasan mereka pada Kamis.

Banyak saham terkait minyak naik, sekalipun harga minyak mentah turun, menunjukkan beberapa investor percaya sektor ini telah keluar dari posisi terbawahnya. Anggota Dow Chevron naik 2,8 persen, Anadarko Petroleum maju 3,1 persen dan perusahaan jasa minyak Weatherford International naik 2,8 persen.

Saham perbankan mengambil momentum lebih lanjut setelah The Fed mendorong kembali kerangka waktu untuk aturan baru yang dimaksudkan untuk membatasi perdagangan berisiko tinggi.

Anggota Dow Goldman Sachs melonjak 3,6 persen dan Morgan Stanley naik 3,7 persen, setelah Fed menunda pelaksanaan selama dua tahun bagian dari "peraturan Volcker".

Raksasa teknologi informasi Oracle melesat 10,2 persen lebih tinggi karena laba kuartal keduanya diterjemahkan ke dalam 69 sen per saham, satu sen di atas ekspektasi analis.

Saham teknologi lainnya juga menguat, termasuk anggota Dow IBM naik 3,8 persen dan Microsoft naik 3,9 persen. Raksasa teknologi Apple melonjak hampir tiga persen di Nasdaq.

Perusahaan makanan dalam kemasan ConAgra turun 1,4 persen di tengah berita bahwa laba bersihnya pada kuartal kedua menyusut menjadi 10 juta dolar AS dari 248,7 juta dolar AS pada periode tahun lalu, menyusul biaya yang besar di segmen merek pribadi, yang mencakup makanan ringan, pasta dan roti.

Sementara, harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,20 persen dari 2,15 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun naik ke 2,81 persen dari 2,75 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com