Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada Kamis (18/12/2014) kemarin menguat ke 12.586 per dollar AS setelah melemah hingga 12.900 per dollar AS pada Selasa.
Riset Woori Korindo Securities Indonesia menyatakan, akan adanya intervensi tambahan dari BI cukup dapat menenangkan pelemahan rupiah sehingga diperkirakan masih ada ruang bagi mata uang Garuda untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya.
Tampaknya, hasil rapat FOMC yang memberikan sinyal bahwa suku bunga The Fed belum akan dinaikkan lantas memberikan angin segar bagi rupiah untuk dapat melanjutkan penguatan.
Pernyataan otoritas BI yang memberikan sinyal kepastian level rupiah yang akan dijaga, yaitu di level 11.900-12.300 per dollar AS juga dinilai cukup positif oleh pasar. Laju rupiah berada di atas target level resisten 12.690 per dollar AS.
Mata uang Garuda diperkirakan berada di rentang 12.580-12.540 per dollar AS pada akhir pekan ini.
Dengan penjagaan otoritas Bank Indonesia, rupiah belum lepas dari tekanan pelemahannya seiring naiknya indeks dollar AS. Indeks dollar AS naik tipis 0,04 persen pada dini hari tadi.
Baca juga: BI: Rupiah Akan Kembali Menguat di Bawah 12.500 Per Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.