“Semangat Undang-undang (Minerba) untuk menciptakan proses hilirisasi (tambang) kita sangat support sekali,” ujar Senior Manager Operasional Newmont Wudi Raharjo saat berbincang di Kantor Newmont, Sumbawa Barat, Kamis (18/12/2014).
Menurut Wudi, proses hilirasi hasil tambang dalam negeri sangatlah penting. Pasalnya, perusahaan tambang bisa menaikan nilai tambah hasil tambagnya tanpa harus bersusah payah mengirimnya ke pabrik smelter di luar negeri.
Newmont bahkan mengaku tidak memiliki kepentingan untuk selalu mengekspor langsung hasil tambangnya (konsentrat) ke pabrik smelter di luar negeri. Bagi Newmont, apabila ada pilihan mengolah hasil tambang di dalam negeri, maka biaya produksi pasti akan lebih murah ketimbang harus mengolah di negera lain.
Sementara itu terkait alasan menggugat pemerintah ke badan abritase, Newmont mengatakan bahwa hal itu lantaran pemerintah mewajibkan perusahaan membuat smelter sendiri. Padahal kata dia, Newmont tidak memiliki dana besar untuk membangun pabrik yang berfungsi menaikan nilai tambah hasil tambang tersebut.
“Smelter yang mau dibangun Freeport itu kapasitasnya setahun 1,6 juta ton konsentrat. itu membutuhkan investasi sebesar 2,3 miliar dollar AS,” kata dia
Newmont mengaku harus berutang ke bank sebesar 550 juta dollar AS untuk biayai operasionalnya saat ini. “kami tidak mampu (investasi smelter sendirian),” kata Wudi,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.