Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilkan Rupiah, Indonesia Bisa Minta Bantuan Inisiatif Chiang Mai

Kompas.com - 20/12/2014, 16:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Ekonom dari Universitas Indonesia Berly Martawardaya mengungkapkan Indonesia bisa meminta bantuan dari Inisiatif Chiang Mai untuk kembali mengangkat nilai rupiah. Inisiatif Chiang Mai ini merupakan kerja sama antara negara-negara ASEAN dengan Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok.
 
"Kita punya perjanjian dengan bank sentral asia tenggara dan juga negara China, Jepang dan Korea untuk menjaga nilai mata uang masing-masing kalau satu negara kena attack akan saling bantu. Itu perlu, jadi beking-nya banyak," kata Berly di Jakarta, Sabtu (20/12/2014).
 
Inisiatif Chiang Mai elah berlaku efektif sejak 24 Maret 2010 beranggotakan negara ASEAN ditambah Tiongkok, Jepang dan Korsel (ASEAN 3). Kerja sama multilateral ini bertujuan mengatasi masalah neraca pembayaran dan likuiditas jangka pendek di kawasan.
 
Di dalam Inisiatif Chiang Mai, ada dana cadangan bersama sebesar 120 miliar dollar AS, di mana kontribusi Indonesia sebesar 4,7 miliar dollar AS.
 
"Ini akan jadi policy bagus kalau minggu depan janjian kumpul bank sentral ASEAN kasih statement bersama, tidak perlu intervensi tapi cukup statement Jepang, Korea, China mengatakan khawatir melihat Indonesia selalu undervalue, itu buat persepsi pasar sudah cukup," kata Berly.
 
Pada Selasa (16/12/2014), kurs tengah Bank Indonesia untuk rupiah sempat menyentuh Rp 12.900 per dollar AS. Nilai tukar ini mulai menguat perlahan, dan pada perdagangan Jumat (19/12/2014) ditutup di level Rp 12.500 per dollar AS.
 
Bank Indonesia telah melakukan intervensi dengan membeli Rp 1,5 triliun obligasi dalam satu hari. Sedangkan pada Selasa Bank Indonesia membeli Rp 200 miliar obligasi.

baca juga: Menteri Keuangan "Blak-blakan" Ungkap Sentimen dan Peluang Pelemahan Rupiah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com