Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Rumah Belajar ANZ, Rumah Pendidikan Generasi Muda

Kompas.com - 22/12/2014, 09:02 WIB
advertorial

Penulis

Tokoh perdamaian dunia Nelson Mandela pernah menyampaikan bahwa pendidikan merupakan kunci perubahan. Pria yang wafat pada akhir tahun 2013 ini merupakan orang pertama di keluarganya yang menempuh pendidikan formal. Kendati terkungkung di penjara begitu lama, Mandela tetap bersikukuh untuk menim­ba ilmu.

Pendidikan memang menjadi senjata ampuh pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan di setiap negara harus menjadi prioritas. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1, setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

Masa depan Indonesia berada pada tangan generasi muda kita. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak anak-anak yang tidak mendapatkan kesempat­an mengecap pendidikan yang layak. Mereka terpaksa turun ke jalan untuk membantu orangtua mencari nafkah.

Dalam mengembangkan kesempatan pendidikan yang layak bagi masyarakat sekitar, PT Bank ANZ Indonesia (ANZ) bekerja sama dengan organisa­si nirlaba Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) menggelar Rumah Belajar ANZ yang merupakan salah satu bagian dari program tanggung jawab perusahaan (corporate social responsibility atau CSR) ANZ yang ditujukan untuk menyedia­kan fasilitas pembelajaran.

-

Sasaran dari Rumah Belajar ANZ adalah anak-anak dan ma­syarakat yang kurang mampu di dalam dan sekitar lingkung­an ANZ khususnya mereka yang berada di sekitar kantor pusat ANZ Tower di Jakarta. Ide utama program ini adalah membantu orang-orang terde­kat di lingkungan ANZ sebelum membantu orang-orang lain dengan lingkup yang lebih luas.

ANZ memiliki visi agar Rumah Belajar ANZ bisa memberikan harapan dan kesempatan kepa­da anak-anak dan juga karya­wan ANZ yang kurang mampu untuk dapat hidup yang lebih baik. Untuk itu ANZ menyedia­kan sebuah fasilitas untuk guru-guru bisa mengajar dan melatih mereka dalam mendapatkan kemampuan dan keterampilan penting dalam hidupnya.

Saat ini para siswa Rumah Belajar ANZ terdiri dari anak-anak usia 10-19 tahun dari kelu­arga kurang mampu dan hidup di sekitar lingkungan ANZ. Ke depannya karyawan ANZ se­perti pegawai cleaning service dan pengemudi bisa mendapat­kan kesempatan menambah keterampilan baru di Rumah Belajar ANZ.

Anak-anak yang menginjak usia remaja di Jakarta cukup banyak yang putus sekolah. Berdasarkan data pendidikan DKI Jakarta, anak usia 14-16 tahun hampir 40 persen tidak bersekolah lagi (data dikutip dari situs Tempo, 19 Juli 2014).

Apa saja yang diajarkan di Rumah Belajar ANZ? Di antara­nya adalah kemampuan meng­gunakan komputer dan berba­hasa Inggris. Dua pengetahuan ini dinilai sebagai keterampilan penting dalam berkarya di masyarakat yang lebih luas. Dengan kelas bahasa Inggris dan komputer, anak-anak dan para karyawan ANZ yang kurang mampu dapat menggunakannya di masa depan dan sesuai de­ngan pekerjaan mereka.

Selain itu Rumah Belajar ini juga menjadi fasilitas bagi karya­wan ANZ yang secara sukarela membantu komunitas. Dengan kemampuan dan ilmu yang dimiliki, anak-anak dan karya­wan ANZ yang kurang mampu diharapkan bisa mendapatkan keterampilan dan pengetahuan baru yang bisa diterapkan di komunitasnya masing-masing.

Komitmen ANZ dalam menja­ga dan berkontribusi kepada ling­kungan terwujud pula melalui fa­silitas Rumah Belajar ANZ yang merupakan sebuah kontainer bekas transportasi barang yang sudah dimodifikasi. Bentuknya yang unik terbukti mampu memotivasi anak-anak untuk datang dan belajar. Sementara YCAB menyediakan guru-guru, pendaftaran siswa, mempersiap­kan kurikulum dan jadwal kelas, serta mengawasi operasional harian Rumah Belajar ANZ.

Pada tahun 2013 Rumah Belajar sudah melaksanakan tiga termin dengan total pe­serta aktif sekitar 153 orang. Sedangkan hingga September tahun 2014, siswa aktif Rumah Belajar ANZ melonjak menjadi sekitar 228 orang.

Prestasi para siswa Rumah Belajar ANZ pun tidak menge­cewakan. Hampir seluruh siswa lulus ujian dan bahkan rata-rata lulus di atas nilai 7. Ini mem­buktikan bahwa semangat para anak-anak yang kurang mampu sangat besar untuk menyerap pendidikan yang diajarkan. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com