Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tolak Tawaran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dari Rusia

Kompas.com - 22/12/2014, 12:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Tak mengikuti jejak India, ternyata pemerintah Indonesia menolak dengan tegas tawaran dari Rusia untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menuturkan, alasannya sumber energi tenaga nuklir masih kontroversial di masyarakat kita. “Mereka (Rusia) bicara tentang kapasitas listrik nuklir. Saya bilang itu masih jauh, kita belum pikirkan hal tersebut,” kata Sofyan kepada wartawan, Senin (22/12/2014).

Sofyan mengatakan, dalam pertemuannya dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, pihak Rusia menjelaskan sudah memiliki teknologi yang bagus dalam bidang nuklir. Mereka pun sudah kerjasama di banyak negara.

Namun, Sofyan melanjutkan, pemerintah Indonesia menjelaskan sumber energi tenaga nuklir tidak menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt.

“Sebenarnya adalah ini lebih kepada domain di Batan. Tetapi saat ini belum menjadi prioritas hal tersebut, karena dari program 35.000 MW kita menganggap batubara, gas, geothermal, hydro, minihydro, dan lain-lain itu yang paling cepat dan tidak kontroversial. Sedangkan misalnya nuklir tentunya kita harus melakukan studi lebih lanjut untuk masalah itu,” tegas Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com