Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Kena "Profit Taking", Harga Emas Dunia Naik

Kompas.com - 31/12/2014, 08:36 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Selasa (30/12/2014) waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena pasar saham global melemah di tengah ketegangan geopolitik dan dollar AS merosot akibat aksi ambil untung.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 18,5 dollar AS, atau 1,57 persen, menjadi menetap di 1.200,40 dollar AS per ounce.

Emas berjangka hampir menghapus kerugiannya untuk 2014, karena krisis politik di Yunani menyeret indeks pasar saham utama dunia turun pada Selasa.

Selain itu, ketegangan geopolitik meningkat antara Amerika Serikat dan Rusia karena Washington menambahkan pejabat-pejabat Rusia ke daftar dugaan pelanggar hak asasi manusia.

Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich mengeluarkan pernyataan yang mengatakan langkah itu bisa membahayakan hubungan bilateral antara Rusia dan Amerika Serikat.

Indeks Spot Dollar AS, indikator dollar AS terhadap sekeranjang mata uang utama, jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga sesi, menambahkan dukungan terhadap kenaikan harga emas.

Para pedagang juga sedang menunggu rilis laporan pengangguran mingguan, yang dijadwalkan akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu pagi, bukan Kamis, karena pemerintah dan pasar akan tutup pada Kamis untuk libur Tahun Baru.

Perak untuk pengiriman Maret bertambah 49,7 sen, atau 3,15 persen, menjadi ditutup pada 16,276 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 16,6 dollar AS, atau 1,38 persen, menjadi ditutup pada 1.219,30 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee Trade Show 2025

Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee Trade Show 2025

Whats New
KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com