Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, Pertamina mempunyai dua pertimbangan menurunkan harga jual Pertamax, selain untuk mengurangi gap dengan harga jual premium, yang baru sebesar Rp 7.600 per liter.
“Pertama, harga minyak dunia turun. Kedua, Pertamina ingin agar lebih banyak lagi masyarakat yang mengkonsumsi Pertamax,” kata Ahmad dihubungi Kompas.com, Rabu (31/12/2014).
Dengan turunnya harga Pertamax ini, Ahmad memperkirakan kuat terjadi lonjakan konsumsi Pertamax. “Diperkirakan akan naik 100 persen lagi,” ujar dia.
Sebelumnya, kata Ahmad, ketika harga pertamax turun menjadi Rp 9.950 per liter, sudah ada lonjakan konsumsi sebesar 327 persen. “Ke depan diperkirakan naik lagi (konsumsi Pertamax) 100 persen,” tambah Ahmad.
Dengan naiknya konsumsi Pertamax tersebut, Ahmad memastikan akan terjadi lonjakan impor bahan bakar minyak (BBM). Meski begitu, dia menambahkan, volume (total) impor relatif sama. “Hanya geser ke Pertamax naik, premium turun,” ucap Ahmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.