Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu "Runway" Padam, Citilink Sebut Penerbangan Mulai Normal

Kompas.com - 04/01/2015, 13:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lampu runway di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, diketahui padam pada Sabtu (3/1/2015) malam. Tiga penerbangan dari maskapai Citilink pada hari itu pun dibatalkan.

VP Corporate Coordination Citilink Benny Siga Butarbutar mengatakan, selain persoalan lampu runway yang padam, cuaca buruk juga mengganggu penerbangan pesawat kemarin. "Jarak pandang pilot kemarin itu di bawah 2.000 meter. Yang jelas bagi kita, begitu daya pandang kurang dari 2.000 meter, itu enggak bisa (berangkat)," kata Benny Siga di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (4/1/2015).

Adapun lampu runway Bandara Halim Perdanakusuma yang padam kemarin berlangsung mulai pukul 19.00. Pihak bandara tidak memperbolehkan pesawat untuk berangkat karena hal itu. "Kemarin kita minta kepastian dari pihak bandara, bisa terbang tidak, dan ternyata tidak," ujar Benny.

Menurut dia, para penumpang langsung mendapat penjelasan terkait hal tersebut. Para penumpang pun ada yang terpaksa diinapkan di hotel. "Kompensasi harus diberikan. Kita inapkan di hotel bagi yang tidak jadi terbang," ujar Benny.

Benny menyatakan, para penumpang yang tidak jadi terbang kemarin sudah diberangkatkan dengan pesawat pada pagi tadi.

Tiga penerbangan maskapai Citilink yang tertunda kemarin adalah penerbangan dengan nomor QG807 rute Halim-Surabaya, Citilink QG809 Halim-Surabaya, dan QG102 Halim-Yogyakarta. "Yang Surabaya sudah clear, sudah kita berangkatkan. Yang Yogyakarta itu tadi pagi," ujar Benny.

Ia menyebutkan, penerbangan saat ini sudah mulai berangsur normal. Meskipun demikian, lampu runway di bandara tersebut masih diperbaiki. "Sudah mulai normal," ujar Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com