Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Februari turun sebesar 53 sen menjadi 49,51 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 15.15 waktu Singapura, harga kontrak yang sama berada di posisi 49,58 dollar AS sebarel.
Kemarin, harga kontrak yang sama diperdagangkan turun sebesar 2,65 dollar AS menjadi 50,04 dollar AS per barel. Ini merupakan level terendah sejak 28 April 2009.
Anjloknya harga minyak masih dipicu oleh kecemasan mengenai membludaknya suplai minyak di pasar. Apalagi, hingga saat ini, Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) menolak untuk memangkas produksi karena mereka bersaing dengan produsen minyak AS.
"Tak ada pihak yang mau memangkas suplai. Sementara, penguatan dollar AS berkontribusi negatif seiring dengan ketidakpastian di Eropa. Meski harga minyak jatuh di bawah 40 dollar AS, pasar tidak akan terlalu terkejut," jelas Will Yun, analis Hyundai Futures Corp di Seoul.
Kondisi serupa juga terlihat pada harga minyak Brent. Siang ini, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran Februari turun sebesar 68 sen atau 1,3 persen menjadi 52,43 dollar AS per barel di ICE Futures Europe exchange. Kemarin, harga minyak Brent merosot 5,9 persen menjadi 53,11 dollar AS per barel. (Barratut Taqiyyah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.