Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Maskapai Berbiaya Murah Abaikan "Safety"?

Kompas.com - 07/01/2015, 10:06 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan berencana menghapus tiket murah yang selama ini ditawarkan oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) dengan menandatangani peraturan tarif batas bawah yang baru.

Menurut dia, kebijakan tersebut diharapkan bisa membuat maskapai lebih peduli terhadap aspek keselamatan penumpangnya.

Tarif batas bawah yang baru itu mewajibkan maskapai menjual harga tiket minimal 40 persen dari tarif batas atas saat ini. "Makanya, saya sudah tanda tangan tarif batas bawah," ujar Jonan di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (6/1/2015).

Dengan keputusan tersebut, seolah Jonan merasa bahwa model bisnis LCC yang menekan segala pengeluaran seminimal mungkin juga akan mengancam unsur keselamatan. Benarkah ada korelasi antara harga tiket murah dan aspek keselamatan?

Head of Corporate Secretary & Communications Indonesia AirAsia Audrey P Petriny menekankan, model bisnis LCC bukan berarti mengorbankan keselamatan. Menurut dia, industri penerbangan itu sangat ketat terhadap peraturan, termasuk soal keselamatan dan keamanan.

"Ada standar keselamatan dan keamanan yang berlaku secara internasional yang harus dipenuhi oleh semua maskapai," ujar Audrey.

Jika peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati, maka, kata Audrey, izin terbang maskapai bisa dicabut.

Hal senada disampaikan Andy Arisasmita, Ketua Umum Komunitas Penerbangan Indoflyer. Menurut dia, LCC hanyalah bagian dari strategi bisnis pemasaran. Hal itu tidak ada relasinya dengan keselamatan penerbangan.

"Highlight kebijakan yang dicetuskan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bahwa LCC berarti less cost for flight safety bisa dikatakan keliru," ujar Andy yang juga kapten pilot di maskapai LCC Citilink, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/1/2014).

Ia pun mengajak pihak-pihak yang meragukan komitmen maskapai LCC untuk memeriksa pelaksanaan pelatihanterhadap sumber daya manusianya (SDM) ataupun fasilitas pemeliharaan (maintenance) pesawatnya.

"Kami sebagai pilot juga memiliki standar keselamatan yang tinggi walaupun berkarier di perusahaan LCC karena taruhannya adalah nyawa," kata dia.

Andy menambahkan, pelatihan di maskapai LCC mempunyai standar yang tinggi. Ia menceritakan, jika seorang kapten tidak lulus tes kecakapan yang dilakukan di simulator secara berkala, maka otomatis ia akan dilarang terbang (grounded). Sementara itu, biaya untuk pelatihan di simulator tidak murah.

"Rata-rata 400 dollar AS per jam. Sekali masuk simulator, paketnya empat jam," kata Andy.

Soal perawatan pesawat pun, semua dilaksanakan sesuai maintenance manual dan MEL (minimum equipment list).

Sementara itu, konsultan dan pengamat dunia penerbangan Gerry Soejatman mengatakan, persepsi LCC tidak aman merupakan pendapat yang sudah kedaluwarsa 20-30 tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com