Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, Pelemahan Global Masih Bayangi IHSG

Kompas.com - 13/01/2015, 08:41 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan kembali turun pada perdagangan Selasa (14/1/2015). Sentimen negatif kembali datang dari eksternal di tengah relatif tipisnya transaksi di Bursa Efek Indonesia.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan awal pekan semalam waktu Indonesia. Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi sebesar 0,54 persen, sedangkan indeks S&P500 turun 0,81 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pergerakan indeks utama regional pagi ini juga bergerak negatif. Indeks Nikkei 225 (Jepang) anjlok 1,67 persen, dan indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) terkoreksi 0,35 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 5,48 persen ke level 45,71 dollar AS per barrel, sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,04 persen ke posisi 1,232.30 per troy ounce.

Dari dalam negeri, perbankan diperkirakan akan menaikkan suku bunga kredit. Menurut survei terbaru Bank Indonesia (BI) bank akan menaikkan bunga kredit baik untuk debitor korporasi maupun ritel di kuartal pertama 2015.

Rata-rata bunga kredit modal kerja diproyeksikan naik 11 basis poin (bps) menjadi 13,60 persen. Sementara bunga kredit investasi naik lebih tinggi (16 bps) menjadi 13,46 persen. Sedangkan kredit konsumsi naik 7 bps menjadi 15,61 persen di sepanjang kuartal I tahun ini.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas sendiri mengungkapkan jika IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan. Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.125 dan resistance 5.247.

Beberapa rekomendasi saham berdasarkan analisis teknikal yang dapat dikoleksi di antaranya BBCA, SCMA, SMGR, GGRM dan MPPA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com