Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Amran: Beras Indonesia Akan Serang Balik

Kompas.com - 16/01/2015, 09:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


KLATEN, KOMPAS.com – Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis Indonesia bisa mengekspor beras ke luar negeri, setelah selama ini lebih sebagai pengimpor salah satu bahan pokok tersebut.

“Kita akan bikin serang balik dari Indonesia. Kita akan kirim ke luar negeri,” ucap Amran saat blusukan di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (15/1/2015).

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, Amran akan mengalokasikan anggaran Kementerian Pertanian untuk petani, di antaranya untuk wilayah Klaten. Namun, syaratnya, produksi beras di Klaten harus meningkat 30 persen tahun ini.

“Rojolele organik ini ada 3.000 hektar optimasi. Benih, pupuk, alsintan (alat, mesin, pertanian) gratis untuk Klaten saja,” kata Amran.

Menurut Amran, Rojolele yang dulunya terkenal sebagai berasnya orang berada, dan kini dibanderol Rp 25.000 per kilogram, menjadi andalan Klaten.

Selain memberikan benih, pupuk, dan alsintan gratis, Amran mengatakan Kementerian Pertanian juga akan merevitalisasi jaringan irigasi untuk 4.000 hektar. Amran menargetkan peningkatan produksi 30 persen bisa dicapai dalam waktu 1-1,5 tahun.

“Dan kalau bapak menyelesaikan irigasi ini, kami akan tambah 2.000 hektar. Jadi, 6.000 hektar,” ucapnya.

Amran menambahkan, Kementerian Pertanian juga akan memberikan 20 alat atau mesin menanam padi (transplanter) dan 24 handtractor. “Kalau bapak betul-betul mencapai 30 persen, kami janji 400 persen handtractor kami naikkan,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku target yang diberikan Kementerian Pertanian memang cukup berat. Namun begitu, dia yakin semua akan terasa ringan jika ada kemauan dan semua pihak bisa menghilangkan sikap ego-sektoral.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com