“Mereka bisa menurunkan harga sebesar Rp 3.000 dari pabrik mereka per zak-nya. Dan tentu ke bawah, berapapun (harganya) dikurangi Rp 3.000 per zak. Harga sekarang di end user Rp 54.000 –Rp 56.000 per zak. Berarti menjadi Rp 51.000 – Rp 53.000 per zak (pada Senin),” kata Rini kepada wartawan, Jumat (16/1/2015).
Rini menjelaskan, laporan dari Semen Indonesia Group itu lantas disampaikannya kepada Presiden Joko Widodo, sebelum pengumuman penurunan harga premium. Selain melaporkan turunnya harga semen, Rini mengatakan dirinya juga melaporkan kepada Presiden bahwa PT Pertamina (Persero) akan menurunkan harga elpiji non-subsidi 12 kilogram.
Menurut Rini, keputusan Semen Indonesia Group untuk menurunkan harga semen adalah aksi korporasi, yang dilatarbelakangi turunnya harga minyak dunia. Lebih lanjut dia mengatakan, Kementerian BUMN belum tahu pasti akankah Semen Indonesia Group kembali menurunkan harga semen jika minyak dunia terus turun. Sebab, Semen Indonesia Group juga butuh ekspansi.
“Karena mereka juga akan menambah kapasitas produksi baru, satu di Rembang, satu pabrik di Semen Padang, ini juga akan menambah kapasitas. Tujuannya pangsa pasar naik,” tutur Rini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.