Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Asumsi Makro di APBN-P Lebih Realistis

Kompas.com - 19/01/2015, 16:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo meminta semua menterinya untuk menyusun anggaran dengan asumsi yang realistis. Hal itu diungkapkan Bambang seusai menghadiri rapat bersama Presiden membahas APBN Perubahan tahun 2015.

"Arahan Bapak Presiden tadi adalah tentunya terkait asumsi. Kami diminta cermati asumsi-asumsi yang lebih realistis," kata Bambang, di Istana Negara, Senin (19/1/2015).

Bambang menjelaskan, ada beberapa asumsi yang menjadi fokus perhatian Presiden Jokowi. Di antaranya adalah asumsi mengenai harga minyak internasional, asumsi mengenai nilai tukar rupiah, dan asumsi terkait lifting.

Untuk lifting dan harga minyak, kata Bambang, Kementerian Keuangan akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk memastikan plafon harga minyak yang realistis. Ia khawatir jika asumsi harga minyak tinggi maka akan ada penerimaan yang tidak dapat direalisasikan dan dapat mengganggu program pemerintah.

"Terkait pertumbuhan, presiden ingin asumsi dibuat serealistis mungkin. Tidak terlalu optimis, dan tidak terlalu pesimis berlebihan," ujarnya.

Selain itu, Bambang juga menuturkan bahwa Jokowi meminta seluruh kementerian untuk mengikuti proses pembahasan Rancangan APBN-P di DPR. Pembahasan telah dimulai dan ditargetkan selesai pada 12 Februari 2015.

"Kebetulan pagi tadi sudah mulai rapat dengan Banggar (DPR) yang tadi kita lihat adanya permintaan beberapa menteri menjelaskan apa saja program yang akan ditawarkan terkait dengan penambahan ruang fiskal," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com