Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tipe "21" Bob Sadino

Kompas.com - 19/01/2015, 23:11 WIB

KOMPAS.comBob Sadino, pengusaha agrobisnis sukses, meninggal dunia pada Senin (19/1/2015). Ada begitu banyak kenangan yang melekat pada dirinya, tentang celana pendeknya yang khas, tentang gaya tuturnya yang ceplas-ceplos, juga tentang beragam kiat suksesnya yang ia sebut diraihnya di "jalanan". (Baca: Bisnis ala Bob Sadino: Bukan Dibicarakan, Jalankan Saja Dulu)

Om Bob, demikian ia dipanggil, memang dikenal nyentrik. Ia tak sungkan menerima Presiden Soeharto, penguasa pada zaman Orde Baru, dengan hanya mengenakan celana pendek kesayangannya itu.

Cerita tentang rumahnya pun unik. Ada misteri dengan angka 21 di rumahnya yang terletak di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tentang rumahnya, ia bertutur banyak saat menerima harian Kompas pada suatu pagi. Berikut cerita Om Bob soal rumahnya seperti dimuat harian Kompas, Minggu 28 Maret 2010.
------------------------------------------------

Oleh Arbain Rambey

”Rumah saya ini tipe 21. Tanahnya 2 hektar rumahnya 1, ha-ha-ha...,” canda Bob Sadino, pemilik toko serba ada Kem Chicks itu.

"Selamat datang di rumah ini. Sebenarnya saya tidak suka membuka rumah terlalu lebar bagi orang lain karena rumah adalah sebuah kawasan yang sangat pribadi,” begitu sapa Bob Sadino saat Kompas memasuki rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang berhalaman sangat luas. Tapak rumahnya berukuran 1.500 meter persegi.

Tetap dengan mengenakan celana pendek yang sudah menjadi ciri khasnya, Bob bercerita tentang segala sisi rumahnya. Satu hal yang pasti, rumah Bob yang terkesan sangat mewah itu sesungguhnya justru bisa menjadi sangat sederhana kalau kita bisa memahami pikiran pemiliknya.

Bagi Bob, luas tanah 2 hektar itu bukanlah kemewahan karena dia tidak mendewakan ukuran, melainkan semata memanfaatkan yang ada.

”Dulu tanah ini adalah kebun saya untuk mencari nafkah lewat agrobisnis. Manakala usaha saya berkembang dan tanah ini lalu menjadi di tengah kota, kemudian saya menanam di berbagai tempat di Jateng dan Jatim. Tanah ini kan nganggur. Ya saya manfaatkan jadi rumah,” kata Bob.

Mengapa tidak dijual saja?

”Mengapa harus dijual?” tanya Bob menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

Tapi, mengapa rumah harus seluas 1.500 meter persegi?

”Begini. Kebanyakan orang telah punya mindset bahwa kalau rumahnya besar, itu kemewahan. Tunggu dulu. Bagi saya, ukuran bukan yang utama. Saya cuma ingin rumah yang tidak sempit untuk segala aktivitas saya dan keluarga dan kerabat. Jadi, ya saya bangun dengan ukuran ini,” katanya.

Kemudian Bob membawa Kompas berkeliling. Kesimpulan pertama yang dirasa adalah rumah itu sungguh-sungguh sangat pribadi bagi Bob. Hampir 80 persen barang di dalamnya khas Bob Sadino. Mebel-mebel, misalnya. Sebagian besar bukanlah mebel mewah yang dibeli di toko, melainkan dari aneka kayu yang didapat Bob di sana-sini.

”Lihat bangku ini. Dari kayu yang sebagian dimakan rayap. Malah artistik kan?” tanya Bob seakan ingin diiyakan.

Halaman:
Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com