Saat itu, Om Bob, begitu dia biasa disapa, bercerita jika berkuliah ia tak akan menjadi seperti sekarang. Ia dikenal sebagai wiraswasta sukses, manajer kawakan, dan sesekali menjadi pemain film.
Apa pasalnya? Dengan bahasa lugas, provokatif, sekaligus menantang pendengarnya berpikir keras, laki-laki kelahiran Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933, ini mengutarakan bahwa di kampus, mahasiswa ibarat pemulung. Mereka memunguti barang-barang yang kemudian memenuhi otak.
"Akhirnya itu menjadi sampah di otak Anda. Maka, makin belajar, jadi semakin penuh," kata Om Bob di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, pada 2009.
Meski bicaranya ceplas-ceplos, Om Bob tidak berniat menyinggung akademisi. Dia menuturkan, hal itu berdasarkan ilmu yang diperolehnya dari "jalanan".
"Untuk apa menanyakan prospek usaha? Yang penting jalankan saja dulu. Prospek itu tidak perlu dibicarakan. Prospek itu dilakukan, bukan dipikir," ungkapnya. (GAL)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.