Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Soeharto Minta Susi Tak Malu Contek Kebijakan Orde Baru

Kompas.com - 21/01/2015, 19:11 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Komisi IV Titik Soeharto, yang juga merupakan putri mantan Presiden RI Soeharto, mengklaim, sektor kelautan dan perikanan masa Orde Baru lebih baik dari saat ini.

Bahkan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti diminta tak malu mencontek apa yang dilakukan pada masa Orde Baru dulu. "Mbok nyontek kebijakan Pak Harto apa. Mau nyontek aja malu. Tentu disesuaikan, kekinian. Kalau dulu bagus, tolong dilihat. Bisa ditiru lagi. Kenapa dulu (bisa) swasembada pangan ikan, kenapa sekarang nggak bisa," ujar Titik di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Lebih lanjut, kata dia, majunya sektor kelautan dan perikanan pada masa Orde Baru bisa dilihat dari kondisi kesejahteraan para nelayan. Bahkan, Titik mengaku mendapatkan keluhan dari nelayan, dan mereka menyatakan bahwa masa Orde Baru lebih baik dari masa kini.

Menurut dia, pemerintah tak perlu malu belajar dari masa pemerintahan Soeharto. Pasalnya, apa yang dilakukan saat itu bukan hanya karena faktor presidennya, melainkan juga sumbangsih pemikiran putra-putri bangsa di sektor tersebut.

"Akan tetapi, kenyataannya, petani mengeluhkan hal yang sama, zaman Pak Harto sangat diperhatikan, lebih baik dari saat ini. Seperti petani, nelayan, mereka bisa menabung, bisa naik haji. Sekarang ini mencekik sekali," kata dia.

Contoh lainnya, kata dia, bisa dilihat dari cara Bulog bekerja pada masa Soeharto. Dia mengatakan bahwa Bulog saat itu sangat berhasil menjaga stabilisasi harga beras sehingga masyarakat mudah mendapatkan beras. "Pokoknya kalau di petani itu Bulog difungsikan menjadi stabilitator harga, bukan (malah) BUMN (mencari) profit," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com