Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari Sebelum Kecelakaan, AirAsia QZ8501 Alami "Defect" di Komponen

Kompas.com - 21/01/2015, 23:04 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa AirAsia QZ8501 memang sempat mengalami kerusakan atau defect pada beberapa komponen pesawat, dua hari sebelum kecelakaan. Namun, Kementerian Perhubungan memastikan pesawat itu layak terbang pada hari kecelakaan tersebut.

"Memang beberapa kali ditemukan ada defect di beberapa komponen. Sesuai inspektor kita, itu memang sudah diperbaiki," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Dia menjelaskan, status layak terbang pesawat AirAsia QZ8501 berdasarkan laporan dari principal maintenance inspector (PMI) yang melakukan inspeksi kerusakan komponen pesawat. PMI, kata Hadi, juga melakukan pengecekan pesawat sesuai prosedur yang ada.

"Sudah dilakukan apa itu maintenance sesuai prosedur, dan sudah dilaporkan tidak ada masalah," kata dia.

Kemenhub sendiri menurut Hadi memiliki inspektur yang bertugas khusus untuk melakukan pengecekan terhadap pesawat. Di setiap maskapai, Kemenhub menempatkan dua inspektur.

"Inspektur itu di bawah Kemenhub. Kan kita punya dua inspektur di setiap maskapai, yaitu principal operation inspector (POI) dan principal maintenance inspector (PMI). Mereka bukan memberikan izin, melainkan melakukan inspeksi aspek operasi dan maintenance-nya," ucap Hadi.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 sempat mengalami masalah, dua hari sebelum kecelakaan terjadi pada Minggu (28/12/2014). Namun, kata dia, kerusakan mesin tersebut sudah bisa diatasi di Bandara Juanda, Surabaya.

Menurut dia, jika pesawat AirAsia QZ8501 mengudara, berarti kondisi pesawat sudah dinyatakan layak terbang. Meski begitu, Jonan tak mau berspekulasi apakah ada kaitan antara kerusakan pesawat dua hari sebelum hari naas itu dan kecelakaan yang menimpa pesawat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com