Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Minta Freeport Jelaskan Bentuk Kerjasama dengan Pihak Ketiga

Kompas.com - 23/01/2015, 14:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah belum melihat adanya kejelasan terkait rencana lokasi pembangunan fasilitas pemurnian bijih mineral (smelter) PT Freeport Indonesia. Atas dasar itu, pemerintah meminta Freeport untuk memberikan penjelasan termasuk kepastian bentuk kerjasama dengan pihak ketiganya.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), R Sukhyar, menuturkan sejauh informasi yang disampaikan ke pemerintah, Freeport telah menunjukkan lahan untuk pembangunan smelter di sebelah PT Petrokimia dan di dekat PT Smelting Gresik.

“Petrokimia Gresik akan mengambil side product, seperti asam sulfat untuk pupuk, dan juga untuk gypsum, mungkin ada industri yang di sana. Kemudian juga, kita juga enggak tahu apakah dalam konteks smelter itu akan ada ekspansi dari PT Smelting Gresik. Ini juga menjadi concern Freeport juga yang mereka harus sampaikan pada waktunya,” kata Sukhyar ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/1/2015).

Sukhyar menyampaikan, saat ini PT Smelting Gresik telah memproduksi copper catoda dan anoda slime. Pemerintah mempertanyakan, apakah pihak Freeport akan melakukan ekspansi PT Smelting Gresik.

Sebagai informasi, kepemilkan Freeport atas PT Smelting Gresik saat ini sekitar 25 persen. Padahal, lanjut Sukhyar, Freeport wajib memproduksi tambahan smelter baru sebesar dua juta ton konsentrat per tahun. Sementara PT Smelting Gresik sudah memproduksi satu juta ton konsentrat per tahun.

“Pertanyaannya, apakah itu akan ada keikutsertaan Smelting Gresik atau tidak? Karena ini kan memakai teknologi Mitsubishi, Smelting Gresik juga miliknya Mitsubishi,” sambung Sukhyar.

“Jadi, bisa terjadi kerjasama ini terjadi antara PT Freeport dengan Smelting Gresik di dalam ekspansi. Tapi, saya juga belum tahu, apakah itu juga yang menjadi concern Freeport. Bisa saja nanti Freeport yang membangun smelter baru,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com