Rupiah hari ini memang diperkirakan menjaga peluang penguatan setelah turun tipis pada awal pekan ini. Sentimen eksternal dalam waktu pendek diharapkan positif bagi mata uang garuda.
Pasar saham Eropa dan juga mata uang euro berhasil naik pada hari pertama pembukaan setelah kemenangan Syriza di Yunani. Harapan meningkat bahwa kemenangan Syriza tidak harus berujung pada keluarnya Yunani dari zona euro.
Namun, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, risiko tetap ada, antara lain tergambar dari imbal hasil obligasi Yunani 10 tahun yang naik dari 8,13 persen ke 9 persen hingga malam tadi.
Indeks dollar AS bersama dengan imbal hasil US Treasury 10 tahun juga naik menjelang FOMC Meeting yang akan disimpulkan pada 29 Januari 2015 dini hari. Malam ini, pasar menunggu data durable goods AS.
IHSG memimpin pelemahan di Asia bersamaan dengan kembalinya rupiah ke level 12.500-an per dollar AS kemarin.
Kombinasi antara sentimen keluarnya Yunani, aroma kebijakan ekonomi protektif oleh Jokowi, serta kekisruhan politik dalam negeri diperkirakan menjadi penyebab utama dari perolehan ini.
Akan tetapi, respons positif oleh pasar Eropa kemarin menunjukkan risiko keluarnya Yunani dari zona euro masih terlalu kecil dibandingkan rencana stimulus besar-besaran oleh ECB. Rupiah pun berpeluang menguat hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.