Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Jatuh, Harga Minyak Dunia Menuju 40 Dollar AS?

Kompas.com - 29/01/2015, 08:46 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak jatuh ke dekat terendah dalam enam tahun terakhir pada Rabu (28/1/2015) waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena stok minyak mentah AS melonjak ke rekor tertinggi, sehingga memicu kekhawatiran baru atas berlimpahnya pasokan global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 1,78 dollar AS menjadi 44,45 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan terendah sejak Maret 2009.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret turun 1,13 dollar AS menjadi menetap di 48,47 dollar AS per barel di perdagangan London.

Data Departemen Energi AS menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS melonjak 8,9 juta barel menjadi 406,7 juta barel pada pekan yang berakhir 23 Januari, 49,1 juta barel lebih besar dari setahun sebelumnya.

Hal tersebut merupakan tingkat tertinggi sejak pemerintah AS mulai mempertahankan catatan mingguan pada 1982. Ini juga di atas data bulanan sejak April 1931. "Ini bukan sebuah keadaan yang cantik," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. "Kami sedang mencari titik terendah tetapi saya tidak berpikir kita berada di sana."

Pasar minyak telah runtuh sebesar lebih dari 50 persen sejak Juni, terganggu oleh pasokan minyak mentah berlimpah, permintaan global yang lemah dan keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk membiarkan harga terus turun.

"Jika pembuktian diperlukan bahwa harga minyak tetap terkendala oleh terlalu banyaknya pasokan, data persediaan sore ini menegaskan hal itu," kata analis CMC Markets, Michael Hewson.

"Dengan demikian, harga juga bisa jatuh lebih jauh dengan prospek penurunan di bawah 40 dollar AS per barel menjadi kenyataan dalam jangka pendek dan menengah," ucapnya.

Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (EIA), unit statistik Departemen Energi AS, elaporkan, persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak, naik dua juta barel menjadi 38,8 juta barel pada periode yang sama.

Menurut data EIA, produksi minyak mentah AS meningkat 30.000 barel menjadi 9,213 juta barel pada pekan lalu, tingkat tertinggi sejak 1983.

Dollar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu, karena Federal Reserve mengumumkan akan tetap "bersabar" dalam menaikkan suku bunga dan menekankan bahwa ekonomi AS telah berkembang secara mantap.

Sebuah penguatan greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

baca juga: Akhir Januari, Minyak Impor dari Angola Tiba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com