Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Bantah Kebijakannya Berdampak pada Ekspor

Kompas.com - 29/01/2015, 19:19 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Dalam dua bulan terakhir ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluarkan sejumlah kebijakan yang dinilai kontroversial. Kebijakan itu mulai dari larangan bongkar muat kapal ikan di tengah laut, atau transhipment sampai pada larangan ekspor bibit lobster. 

Tentu saja, kebijakan ini membuat produk ekspor Indonesia menjadi berkurang ke pasar global dan bisa mempengaruhi nilai ekspor Indonesia pada tahun 2015. Padahal Kementerian Perdagangan (Kemdag) menargetkan ekspor meningkat sampai 300 persen pada tahun ini.

Namun Susi menepis anggapan jika kebijakannya itu berdampak pada ekspor Indonesia.

Pemilik Susi Air ini mengatakan dengan luas pantai mencapai dua per tiga dari wilayah Indonesia dan pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia membutuhkan kebijakan yang ketat dalam mengolah hasil alamnya.

Ia justru menilai, larangan transshipment berpotensi meningkatkan nilai ekspor Indonesia, karena semua produk yang keluar tercatat dan meningkatkan pemasukan pajak negara.

"Jadi saya berharap dengan larangan transhipment, nilai ekspor produk perikanan kita bisa perlahan-lahan meningkat dan memenuhi target Kemdag," ujar Susi, Kamis (29/1/2015).

Susi menuturkan, dengan larangan ekspor bibit lobster ke Vietnam dan sejumlah negara lainnya, otomatis nelayan Indonesia mau membudidayakan lobster dan menjualnya ketika sudah dewasa. Dengan begitu, harga lobster yang diekspor pun akan meningkat. Dan ketersediaan lobster di alam tetap terjaga. 

Demikian juga dengan adanya kebijakan transhipment membuat kapal asing tidak sembarangan mengambil ikan di laut Indonesia dan langsung membawanya ke luar negeri tanpa melewati pelabuhan di Indonesia dan mencatatkannya. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com